Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan
Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Saat memiliki kucing di rumah, tentu Anda akan melakukan apapun hal apapun agar kucing kesayangan. Apalagi jika Anda mempunyai kucing betina di rumah. Dalam hal perawatan kucing betina memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Selain dari segi perawatan, makanan pun juga harus sangat diperhatikan. Misalnya saja, jika kucing betina Anda hamil dan melahirkan. Biasanya perawatan kucing betina sehabis melahirkan akan sangat berbeda dari yang tidak melahirkan. 

Masa kehamilan kucing betina biasanya berkisar antara 65 hingga 67 hari. Kucing betina yang sedang mengandung juga mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Jika bakal calon anak kucing itu berjumlah banyak biasanya induk yang mengandung memiliki postur tubuh dengan perut sangat besar. Selain itu kondisi psikis juga berbeda antara kucing betina yang satu dengan lainnya. Langkah-langkah persiapan harus dilakukan supaya pada saat terjadinya kelahiran kucing kesayangan Anda tidak mengotori ruangan rumah yang Anda tinggali.

Teknik melahirkan juga perlu diantisipasi apakah diperlukan melahirkan normal atau dengan bantuan manusia. Hal lain adalah mempersiapkan kondisi menyusui yang mendukung untuk anak-anak kucing. Seperti halnya manusia, antibodi air susu dari induk kucing mempunyai peran yang penting bagi tumbuh kembang anak-anak kucing yang baru lahir. Untuk itu, induk kucing memerlukan nutrisi yang baik. Nutrisi yang baik terdapat pada makanan yang tinggi serah dan bergizi. Berikut beberapa perawatan untuk kucing pasca melahirkan:

1. Membersihkan Tubuh Kucing secara Berkala

Perawatan yang satu ini mutlak dilakukan agar kondisi tubuh induk dan anak-anak kucing menjadi bersih. Biasanya setelah melahirkan tubuh induk kucing lebih terlihat kotor dari biasanya. Bulu-bulu kucing terlihat sangat lengket. Jika tubuh kucing dalam keadaan kotor hal itu akan berdampak pada kesehatan kulit induk dan anaknya. Jika Anda tidak ingin kucing kesayangan Anda menderita penyakit kulit pastikan kebersihan tubuhnya selalu dijaga. Caranya, Anda dapat mencuci bulu-bulu dengan lap basah.

2. Perawatan Tempat

Setelah melahirkan biasanya induk kucing terlihat lebih sensitif. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan tempat istirahat yang paling nyaman. Jauhkan dari suara gaduh apapun dan tidak mengganggu hewan lainnya. Lapisi tempat istirahat kucing dengan handuk atau kain kering. Gantilah kain atau handuk jika sudah terlihat kotor dan basah. Induk dan anak-anak kucing yang baru lahir akan lebih nyaman jika tempat tinggal mereka bersih dan kering. Selain itu, tempat makan dan minum juga harus diperhatikan tingkat kebersihannya.

baca juga : Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

3. Pemeriksaan Penyakit setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, induk kucing kesayangan Anda biasanya memiliki beberapa masalah terkait dengan kesehatannya. Induk kucing bisa memiliki penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit-penyakit tersebut misalnya saja, mastitis, hypocalcemia serta endrometitis. Penyakit mastitis adalah jenis penyakit infeksi kelenjar susu yang dapat terjadi karena produksi susu induk kucing kental dan tersumbat.

Ditandai dengan putting susu terasa panas dan membengkak. Hypocalcemia adalah kurangnya kalsium pada saat kucing hamil dan menyusui. Ditandai dengan kejang dan gelisah. Sedangkan endrometitis adalah infeksi yang terjadi pada uterus dan ditandai dengan demam, lemas, produksi air susu sedikit. Sehingga, diperlukan pemeriksaan khusus untuk kucing yang baru saja melahirkan.

4. Tambahkan porsi makanan

Hal ini wajar terjadi pada induk kucing setelah melahirkan. Hal itu terjadi, karena induk kucing memerlukan banyak kalori yang kemudia nantinya akan diserap oleh anak-anak kucing yang menyusu. Anda dapat menambah porsi makanan pada induk kucing dengan tetap menjaga kebersihan dan gizinya. Anda juga dapat menambah makanan khusus untuk induk yang sedang menyusui. Hal itu dilakukan agar anak-anak kucing mendapatkan gizi yang seimbang. Bila perlu, konsultasikan dan minta resep makanan induk yang menyusui pada dokter hewan Anda.

5. Pemberian vitamin

Pemberian vitamin tambahan dapat membantu induk kucing agar cepat pulih dan mengoptimalkan perkembangan induk dan anak-anak kucing. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan induk kucing. Seperti kalsium, mineral, zat besi fosfor, serta natrium. Tetapi yang perlu Anda ingat jangan memberikan vitamin dengan dosis dan takaran yang tidak pas. Hal tersebut dapat memicu penyakit lain yang mungkin akan merugikan tubuh kucing.

6. Menjaga intensitas interaksi

Induk kucing rentang mengalami stress pasca melahirkan. Induk kucing akan merasa terganggu jika ada banyak interaksi baik dari hewan lain atau anggota keluarga di rumah Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda menjaga jarak dan mengurangi intensitas mengunjungi induk dan anak-anak kucing. Jika perlu, Anda hanya perlu mengunjungi kucing kesayangan jika mengganti tempat tidur, memberi makanan ataupun membersihkan tubuh kucing. Tetapi pastikan juga memperhatikan kondisi kucing apabila sewaktu-waktu kucing butuh bantuan.

7. Jauhkan Induk Kucing Dengan Pejantan

Biasanya sekitar 4 minggu pasca melahirkan induk kucing mulai menyapih anak-anaknya. Sehingga kalori yang dibutuhkan agak berkurang. Usahakan Anda menjauhkan kucing jantan dengan induk kucing yang baru melahirkan. Hal itu dikarenakan induk tubuh kucing betina setelah melahirkan akan mudah memanas dan terangsang. Jika Anda tidak ingin kucing Anda hamil kemudian menelantarkan anak-anaknya, sebaiknya jauhkan dari pejantan. Jika induk kucing cepat hamil dikhawatirkan berdampak pada tubuhnya karena belum sehat.

8. Jangan Pisahkan Anak Kucing dengan Induknya

Usahakan jangan pisahkan anak kucing dengan induknya. Hal tersebut akan membantu anak-anak kucing dalam segi perawatan. Induk kucing biasanya membersihkan sisa-sisa plasenta yang menempel pada anaknya. Hal itu diperlukan agar anak-anak kucing bersih dan kemudian dalam kondisi kering. Selain itu, anak-anak kucing juga masih tergantung dengan induknya. Seperti butuh menyusu dan kehangatan agar tidak mati kedinginan.

9. Melatih Pergerakan Induk Kucing dan Anak-Anaknya

Anda dapat melatih induk kucing dan anak-anaknya setelah melahirkan dengan cara mengajaknya bermain setelah berumur 4 mingguan. Caranya, Anda dapat membuat mainan sederhana untuk merangsang pergerakan kucing kesayangan. Tetapi yang perlu diingat, latihan diadakan sesuai porsi umur anak-anak kucing. Tingkatkan pelatihan pergerakan setiap bulannya. Hal itu dilakukan agar pergerakan otot dan syarafnya berkembang cepat. Agar lebih nyaman gunakan mainan dari bahan yang lembut dan cocok untuk kucing.

Induk kucing yang habis melahirkan memang harus mendapatkan perlakuan yang intensif dari pemiliknya. Karena seperti halnya manusia, induk kucing juga mengalami berbagai implikasi yang harus segera ditangani setelah melahirkan. Jangan lupa, jika mengalami kesulitan konsultasikan dengan dokter secara berkala agar Anda dapat terbantu dengan pemberian vitamin dan tips-tips kesehatan yang sesuai dengan kondisi kucing pasca melahirkan. Selain itu, melakukan cek up sebulan sekali akan membantu pertumbuhan dan perkembangan kucing.

Sehingga kucing kesayangan Anda bisa tumbuh sehat. Demikian artikel tentang perawatan untuk kucing pasca melahirkan. Semoga pembahasan pada artikel ini dapat memberi ilmu dan inspirasi dalam hal merawat induk kucing dan anaknya pasca melahirkan. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, hubungi saja Caesar Jac’o Pet Care disini, untuk menjaga kucing pasca melahirkan.

Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif
Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

Apakah Anda pecinta anjing? Atau Anda tinggal di kompleks yang banyak memelihara anjing? Terkadang Anda mungkin sering dibuat merasa khawatir atau tidak aman kepada perilaku anjing yang tiba-tiba menjadi tidak terkontrol. Hal itu wajar, karena anjing memang jenis binatang yang terkadang menunjukkan perilaku yang agresif. Perilaku agresif tentu ada banyak penyebabnya. Stress menjadi pemicu utama pada anjing yang tiba-tiba menjadi agresif. Biasanya anjing tersebut tidak ramah pada siapapun jika merasa tidak aman.

Selain itu penyebab anjing sering memunculkan perilaku agresifnya adalah kurangnya proses sosialisasi pada lingkungannya. Pemilik anjing memang merawat anjingnya dengan baik, tetapi kurang memperhatikan faktor psikis bagi anjing yang dirawatnya. Banyak kasus terjadi anjing agresif bahkan sampai melukai temannya karena kurang diajak bergaul dengan lingkungannya. Sifat binatang apapun sebenarnya liar, tetapi jika ada komunikasi yang baik dan pola asuh yang benar anjing akan bisa lebih di atur dan penurut.

Penyebab Anjing menjadi Agresif

Selain stress dan kurangnya sosialisasi, ada banyak lagi alasan anjing bersifat agresif. Salah
satu penyebab lain anjing menjadi agresif dan sulit dikendalikan adalah adanya penyakit tertentu pada anjing. Penyakit yang dirasakan di bagian tertentu dapat memicu keagresifan seekor anjing terhadap lingkungan sekitarnya. Baik itu kepada manusia maupun sesama anjing lainnya. beberapa penyakit yang biasanya bersemayam di tubuh seekor anjing adalah rabies, tumor otak, penyakit kelenjar.

Jika Anda menemukan anjing yang Anda pelihara menunjukkan tanda-tanda kesakitan cobalah periksa pada dokter hewan terdekat. Bila memang terbukti sakit, Anda dapat mengatasinya dengan perawatan yang tepat. Perawatan intensif menjadi solusi agar penyakit dan dampaknya bisa diatasi seminimal mungkin. Disamping itu, anjing bisa agresif karena mengalami ketakutan yang besar.

Semua makhluk hidup di bumi memiliki cara bertahan masing-masing ketika dirinya merasa terancam oleh sesuatu. Anjing pun demikian, dia akan merasa sangat ketakutan bila ada bahaya dan ancaman yang dapat membahayakan nyawanya. Anjing biasanya membuat pertahan dengan berperilaku agresif. Pada kasus anjing kecil biasanya mereka cenderung kurang agresif jika terancam karena ada induknya yang masih setia menjaga.

baca juga : Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan

Anjing bisa juga agresif saat mereka ingin menguasai wilayah tertentu. Jika Anda mempunyai anjing peliharaan yang  nampak sehat dan tidak terlihat keganjalan tetapi sering menggeram Anda mungkin dia sedang mempertahankan daerah kekuasaannya. Misalnya saja, saat ada anjing lain atau manusia mendekati tempat makan, tempat tidur dan daerah kekuasaannya anjing akan berusaha semaksimal mungkin untuk mempertahankan daerahnya dari objek yang
dianggap musuhnya.

Sifat memonopoli kadang ditunjukkan anjing jika ingin menguasai daerah teritorinya. Jika sudah begitu, sebaiknya Anda berusaha tidak mendekat atau menghalau gangguan lain yang mungkin akan membuat anjing kesayangan Anda marah dan berubah menjadi agresif. Usahakan menghindari daerah yang dianggap “rumah kekuasaannya”. Apalagi saat kondisi lingkungan yang berubah.

Misalnya saja ada anggota baru di rumah. Bisa manusia ataupun hewan baru sebagai anggota keluarga baru. Hal tersebut membuat anjing menjadi terancam dan berubah menjadi agresif. Jika memang ada anggota baru sebaiknya perkenalkan terlebih dahulu. Pembiasaan yang dilakukan dapat membuat anjing lebih bersikap tenang dan penurut kepada pemiliknya ataupun orang yang ada di sekitarnya.

Ketika ada orang yang berlari saat melihat anjing, ini justru bisa membuatnya bertindak agresif. Maka dari itulah, sebaiknya jangan pernah berlari ketika ada anjing lewat. Hal itu akan membuat si anjing merasa terancam dan malah mengejar seseorang yang berlari menjauh darinya. Tipsnya adalah ketika Anda bertemu anjing usahakan jangan lari. Tetap santai dan sebisa mungkin hindari kontak mata. Hal tersebut dirasa lebih aman untuk seseorang
yang memang memiliki ketakutan terhadap anjing.

Itulah beberapa penyebab anjing menjadi tiba-tiba sangat agresif. Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya hal lain yang perlu diperhatikan adalah bagaimana cara mengatasi anjing yang agresif. Untuk itu ada beberapa cara mengatasi anjing yang agresif. Yang perlu Anda ingat adalah pelatihan untuk anjing ini memerlukan banyak waktu dan kesabaran yang
lebih. Berikut akan dijabarkan cara mengatasi anjing yang agresif, antara lain:

1.  Membuat Rumah Anjing yang Aman

Jika Anda mempunyai anjing kesayangan dan menunjukkan sikap agresif Anda perlu membuat rumah anjing yang memenuhi standar pengamanan. Hal itu dilakukan agar anjing Anda yang agresif tidak membahayakan orang lain ataupun anjing lainnya. Periksalah pagar secara berkala untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya saja jika tiba-tiba terjadi kerusakan. Selain itu, perawatan yang kontinyu agar anjing tidak semakin depresi dan bertingkah agresif.

2.  Pasangkan Alat Pengaman pada Tubuh Anjing

Ketika Anda ingin mengajak anjing kesayangan jalan-jalan untuk bersosialisasi pastikan pengaman untuk anjing selalu Anda kenakan pada tubuh anjing. Hal tersebut untuk menghindari anjing Anda tiba-tiba menjadi agresif dan sulit dikendalikan. Anda bisa memasang tali rantai di leher untuk mengendalikan anjing kesayangan Anda. Jika dirasa perlu, Anda juga dapat memasangkan berangus atau muzzle. Pilihlah model muzzle yang sesuai dengan moncong anjing agar anjing Anda masih merasa nyaman.

3.  Pelatihan Desensitisasi

Pelatihan desensitisasi adalah pelatihan pada anjing yang bertujuan menunjukkan pada anjing hal-hal yang dia takuti dalam cara yang tidak intens. Teknik ini melatih anjing agar menjalani pelatihan secara pelan namun pasti. Awalnya memang anjing Anda akan sedikit frustrasi dan merasa ketakutan. Tetapi lama kelamaan proses pelatihan akan menunjukkan hasil. Jangan lupa beri hadiah jika latihannya menunjukkan peningkatan.

4.  Mencoba Memahami Perilaku yang Memicu Keagresifan Anjing

 Ketika Anda mempunyai anjing kesayangan atau di lingkungan Anda terdapat banyak anjing peliharaan Anda perlu mengantisipasi hal-hal yang dapat memicu keagresifan. Sebaiknya Anda
memahami perilaku yang dapat memicu keagresifan anjing dengan berbagai cara. Anda
bisa memikirkan mengenai apa yang memicunya. Misalnya, perilaku tersebut dapat
terjadi jika dia terancam atau merasa tidak aman. Ketika Anda sudah dapat
mengenali pemicunya, akan lebih mudah untuk melatih mengatasi rasa takutnya.

5.  Konsultasi kepada Ahli atau Dokter Hewan

Untuk meningkatkan keberhasilan latihan Anda bisa berkonsultasi pada ahlinya. Perilaku agresif disebabkan oleh banyak faktor. Jika Anda berkonsultasi, Anda dapat mengantongi
beberapa alternatif pencegahan yang lebih dapat berjalan maksimal. Selain itu,
Anda dapat meminta bantuan konsultasi tentang tips dan trik mengenali pemicu
keagresifan pada anjing. Misalnya saja, tips memahami psikis anjing dengan
melihat bahasa tubuh pada anjing.

Selain beberapa hal di atas, sebisa mungkin ubah lingkungan yang dapat memicu keagresifan anjing menjadi lebih parah. Jika Anda kesulitan melatih anjing karena memang membutuhkan  waktu yang relatif lebih lama, setidaknya Anda dapat mengubah lingkungan di sekitar anjing. Lingkungan yang kondusif dan aman dapat mengurangi tingkat keagresifan pada anjing. Misalnya saja, Anda membuat rumah anjing yang nyaman, makanan kesukaannya, dan interaksi yang intens antara majikan dengan anjing.

Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan

Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan
Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan

Cara Mengatasi Kucing yang Keracunan

Kucing rumahan yang notabene di rawat oleh pemiliknya tentu memiliki cara hidup dan bertahan yang berbeda dengan kucing liar. Kucing peliharaan lebih banyak bergantung dari pemiliknya. Sebagian besar kucing kesayangan memerlukan perawatan yang ekstra. Hal tersebut berbanding lurus dengan biaya yang dikeluarkan. Tetapi, hasil yang didapatkan juga selayaknya kondisi kucing peliharaan rumah.

Tetapi terkadang Anda lupa beberapa hal yang dianggap sepele tapi cukup penting. Salah satu diantaranya adalah cara mengatasi kucing yang keracunan. Hal ini sebenarnya biasa terjadi karena kucing adalah hewan yang suka mencoba hal apapun yang ditemuinya termasuk memakan apapun yang bisa terlihat seperti makanan. Hal itulah yang terkadang membuat kucing kesayangan Anda mengalami keracunan. Keracunan dapat terjadi karena insektisida, obat-obatan manusia, tanaman beracun, makanan beracun, serta zat kimia.

Ciri-Ciri Kucing Keracunan

Nah, lalu bagaimana cara Anda mengatasi kucing kesayangan yang keracunan. Sebelumnya Anda perlu tahu bahwa kucing rentang mengalami keracunan. Pola asuh dan perawatan juga sangat berpengaruh. Di sini nanti akan dibahas secara rinci bagaimana cara mengatasi kucing yang keracunan. Tapi sebelum itu, alangkah baiknya Anda tahu terlebih dahulu apa saja penyebab yang membuat kucing kesayangan bisa menjadi keracunan. Berikut ciri-ciri kucing keracunan yang perlu Anda ketahui, seperti:

1. Muntah

Terjadinya muntah pada kucing merupakan awal pertanda kucing mengalami kondisi tubuh yang tidak baik. Memang benar, muntah bukan berarti kucing Anda pasti mengalami keracunan. Tetapi tidak ada salahnya mengantisipasi jikalau mungkin kucing kesayangan Anda sedang terindikasi keracunan. Entah keracunan tingkat sedang atau parah pasti tubuh kucing memberikan peringatan seperti muntah.

Hal itu terjadi karena lambung pada kucing tidak bisa menerima makanan atau benda yang baru saja masuk ke pencernaannya. Jika benar terjadi keracunan lambung kucing akan otomatis bereaksi. Akhirnya kucing memuntahkan apapun yang tidak bisa dicerna oleh lambungnya. Saat ini terjadi, dibutuhkan perhatian khusus agar kucing tidak sampai dehidrasi. Karena saat kucing dehidrasi, ini bisa menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan.

2. Diare

Indikasi kedua yang bisa Anda amati adalah kucing yang diare atau berak terlalu sering. Jika terindikasi keracunan biasanya kucing akan sulit mencerna makanannya yang kemudian di proses oleh lambung tapi tidak maksimal. Maka dari itu terjadilah diare. Namun, bisa saja diare pada kucing tidak karena keracunan. Oleh karena itu sebaiknya, jika diare tidak kunjung mereda ada baiknya Anda periksakan kepada dokter hewan. Sehingga penyebab diare dapat diketahui dengan cepat.

baca juga : Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Pet Training

3. Sering Buang Air Kecil

Ciri-ciri lainnya kucing Anda mengalami keracunan adalah buang air kecil terus menerus. Mungkin ini sepele tapi bisa jadi indikator kucing Anda keracunan. Anda bisa mengamati perilaku kucing sehari-hari. jika memang kucing kesayangan Anda sering buang air kecil, segera mungkin melakukan antisipasi agar keracunan tidak terjadi terlalu parah. Keseringan buang air kecil pertanda tubuh mengalami hal yang tidak semestinya. Buang air kecil juga sebagai bentuk pertahanan diri dari penyakit yang sedang menyerang pada tubuh kucing.

4. Kucing Susah Bernapas

Jika kucing Anda mengalami sesak napas kemungkinan terjadi keracunan sangat besar. Kucing yang mengalami susah bernapas biasanya keracunan udara di sekitarnya ataupun pada kulit kucing yang bersentuhan dengan sesuatu. Udara di sekitar terkadang memang kurang steril untuk kucing. Misalnya saja, jika ada penyemprotan atau udara tercemar zat kimia. Akibatnya kucing menjadi keracunan udara. Parahnya kucing dapat sulit bernapas. Jika itu terjadi, pasang alat bantu pernapasan atau segera bawa ke dokter hewan.

5. Kondisi Kucing Lemas dan Tidak Bertenaga

Ciri-ciri terakhir yang dapat dibahas adalah kondisi kucing terlihat lemas jika terjadi keracunan. Hal itu akibat kucing mengalami keracunan. Saat terjadi keracunan kucing biasanya kekurangan energi karena efek sampingnya seperti diare atau muntah dapat menguras energi pada kucing. Jika hal itu terjadi, usahakan jangan biarkan kucing Anda dehidrasi. Berilah minuman yang cukup agar tubuhnya tidak terlalu nampak lemas. Selain itu, ciri lainnya yang dapat langsung Anda amati adalah pada lidah dari kucing.

Cara Mengatasi Kucing Keracunan

Kucing keracunan biasanya memiliki lidah yang kebiruan dan mengeluarkan air liur yang lebih banyak dari biasanya. Seperti yang sudah dibahas di atas, faktor keracunan bisa terjadi karena beberapa hal. Entah itu dari makanan ataupun dari benda-benda di sekitar kucing yang sebenarnya membahayakan. Usahakan Anda meletakkan benda-benda rawan keracunan jauh dari jangkauan.

Misalnya saja, jangan sampai kucing Anda meminum zat kima pembersih lantai. Selain itu, jauhkan dari tanaman yang mengandung racun karena biasanya kucing penasaran untuk mendekatinya. Setelah dibahas faktor dan ciri-ciri kucing bisa keracunan selanjutnya akan dibahas tentang cara mengatasi kucing yang keracunan. Kira-kira apa saja cara mengatasinya? Berikut akan dijabarkan:

1. Mengidentifikasi Racun

Langkah pertama yang dapat Anda lakukan adalah mengidentifikasi zat atau apapun yang masuk ke dalam pencernaan kucing. Anda bisa memulai identifikasi dengan mengingat-ingat makanan atau benda apa yang dimakan kucing Anda. Hal tersebut akan lebih membantu Anda menentukan pertolongan yang tepat pada kucing. Jika Anda tidak tahu dan bingung, segera bawa kucing ke dokter hewan agar mendapatkan pertolongan pertama.

2. Memberi Pertolongan Pertama

Jika Anda sudah mengidentifikasi dan menemukan penyebabnya, langkah kedua adalah mengenali gejala keracunan. Misalnya saja kucing Anda sering diare berikan pertolongan pertama dengan memberikan minum dengan porsi yang cukup dan berikan perawatan obat agar diarenya mereda. Selain itu Anda dapat mencoba memberikan susu atau air kelapa dan kuning telur.

Bahan-bahan tersebut sejatinya menetralisir racun untuk tersebar cepat ke seluruh tubuh. Jika kucing berontak, Anda dapat menggunakan pipet untuk memasukkan air penetral racun tersebut agar masuk ke pencernaannya. Dengan begitu, pertolongan pertama bisa segera dilakukan. Agar nantinya kucing bisa segera sehat kembali dan keracunan yang terjadi tidak semakin parah.

3. Bawa Kucing Ke Area yang Udaranya Bagus

Kucing yang keracunan biasanya menunjukkan ciri-ciri susah bernapas dengan baik. Hal ini bisa menjadi hal sepele tapi penting Anda lakukan. Usahakan bawa kucing Anda pad area udara yang bagus dan bersih dengan pencahayaan yang memadai pula. Tetapi yang perlu diingat adalah jangan membiarkan kucing sendirian. Jika perlu awasi secara intensif kucing kesayangan Anda. Gunakan sarung tangan atau pakaian panjang agar menghindari keagresifan pada kucing saat terjadi keracunan.

4. Segera Singkirkan Sisa Muntahan Racun yang Dikeluarkan

Langkah selanjutnya jika kucing Anda terindikasi keracunan Anda dapat segera menyingkirkan sisa muntahan yang terkontaminasi dengan racun. Ada baiknya Anda menggunakan pelindung agar terhindar dari dampak racun yang berbahaya. Selain itu jika Anda penasaran tentang bagaimana kucing Anda bisa keracunan Anda dapat membawa sampel untuk diteliti pada dokter hewan. Di sarankan Anda tetap kontak dengan dokter hewan atau hubungi CAESAR JAC’O PET CARE untuk penanganan lebih lanjut.

Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Pet Training

Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Pet Training
Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Pet Training

Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Pet Training

Saat ini hampir setiap hewan peliharaan membutuhkan pet training. Agar hewan peliharaan, seperti anjing dan kucing lebih patuh terhadap pemiliknya. Karena pet training ini berguna untuk memberikan latihan mental pada hewan peliharaan sekaligus sebagai ajang olahraga untuk mereka agar mereka lebih bugar. Bagi pecinta dog and cat show, pet training bisa membuat anjing dan kucing terlihat lebih berkualitas di mata hewan ras lainnya.

baca juga : Cara Asyik dan Aman Mengajak Hewan Peliharaan Traveling

Salah satu alat yang digunakan untuk melatih hewan peliharaan adalah pet clicker. Clicker ini adalah alat yang bisa dipakai untuk melatih semua jenis binatang peliharaan. Yaitu, kucing, anjing, musang, dan burung. Clicker ini bisa dijadikan sebagai alat yang dapat memberitahukan binatang peliharaan Anda tentang apakah yang dilakukannya sudah benar atau tidak. Sehingga, binatang peliharaan cepat tanggap dalam mempelajari suatu hal.

Alasan Memilih Clicker

Clicker ini adalah alat yang memiliki suara yang mudah diingat. Bunyinya juga lebih stabil. Berbeda sekali dengan suara siulan dari manusia yang kadang bisa berubah-ubah. Dengan clicker, Anda bisa mengajarkan hewan peliharaan Anda tanpa harus memarahinya. Sehingga, alat ini baik sekali untuk memperbaiki tingkah laku bintang peliharaan Anda di rumah.

Cara Melatih Hewan Peliharaan dengan Clicker

Untuk melatihnya, Anda bisa menyiapkan snack khusus kesukaan binatang peliharaan Anda dulu. Kemudian, latih mereka agar mereka tahu bahwa saat Anda menekan clicker ini, artinya mereka akan mendapatkan hadiah dari Anda. Pencetlah clicker sambil memberikannya snack sebagai hadiah. Ulangi hingga 10 kali. Pastikan pet Anda paham dengan pemakaian clicker ini.

Bila mereka merespon dan mendatangi Anda, artinya mereka sudah paham dengan cara kerja clicker ini. Barulah kemudian Anda bisa memberikannya perintah. Misalnya saja, meminta mereka untuk duduk. Saat mereka berhasil duduk, tekan clicker dan berikan sebuah snack agar mereka tahu bahwa Anda telah memintanya untuk duduk. Saat Anda berhasil mengajarkan 1 trik, cobalah untuk mengajarkan trik lainnya.

Namun, jika Anda merasa terlalu sibuk untuk mengajarkan binatang peliharaan Anda, Anda bisa mengunjungi Caesar Jac’o Dog & Cat School. Cukup daftarkan pet Anda disini, maka binatang peliharaan Anda akan diberikan metode pelatihan yang lengkap tanpa kekerasan. Jadi, setiap hewan akan diajak untuk belajar sambil bermain. Agar anjing dan kucing semakin pintar dan percaya diri.

Cara Asyik dan Aman Mengajak Hewan Peliharaan Traveling

Cara Asyik dan Aman Mengajak Hewan Peliharaan Traveling
Cara Asyik dan Aman Mengajak Hewan Peliharaan Traveling

Cara Asyik dan Aman Mengajak Hewan Peliharaan Traveling

Memiliki binatang peliharaan adalah moment yang membahagiakan bagi sebagian besar pemiliknya. Namun, saat memiliki binatang peliharaan, melakukan traveling bisa menjadi dilema tersendiri. Karena saat pemilik pergi dalam waktu yang lama, itu artinya mereka harus meninggalkan binatang peliharaannya sendiri. Sehingga, ini bisa membuat traveling terasa tidak tenang dan selalu kepikiran.

Maka dari itulah, solusinya adalah dengan mengajak mereka traveling bersama. Namun sebelum itu, sebaiknya perhatikan dulu beberapa hal berikut ini. Agar liburan tetap terasa nyaman dan aman, dan binatang peliharaan Anda juga tetap sehat setelah liburan. Dibawah ini adalah beberapa tips traveling bersama hewan peliharaan agar lebih aman dan menyenangkan, antara lain:

baca juga : Pentingnya Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan Ini Jangan Diabaikan

  1. Sebaiknya perhatikan tingkah laku hewan peliharaan Anda. Apakah mereka mudah beradaptasi? Apakah mereka bisa tetap tenang ketika bertemu dengan orang lain, ataukah hanya diam saja, atau justru malah menggonggong dan kebingungan. Bila hewan peliharaan Anda takut orang dan tidak bisa dekat dengan orang lain, sebaiknya berpikirkan dua kali jika ingin mengajaknya berlibur.
  2. Ada baiknya carilah hotel dan restoran yang ramah dengan hewan peliharaan. Maka dari itulah, browsing dan catat dulu 2 hal ini sebelum berangkat traveling. Sehingga, ketika Anda ingin makan, Anda bisa mengajak mereka juga untuk ikut serta. Setidaknya dengan begitu, hewan peliharaan dan pemiliknya bisa sama-sama merasakan kenyang dan nyaman saat liburan.
  3. Jangan lupa bawa makanan peliharaan dan peralatannya. Karena jika terlupa bisa membuatnya kelaparan dan rewel. Dan ada baiknya jika memilih tempat wisata yang pasti disukai oleh hewan peliharaan Anda. Misalnya saja seperti taman atau lokasi outdoor. Sehingga, Anda dan hewan peliharaan Anda bisa menikmati waktu bersama dengan santai.

Namun, bila beberapa hal di atas tidak memungkinkan, Anda bisa menggunakan jasa Caesar Jac’o Pet Delivery. Dimana Anda bisa membuat binatang peliharaan Anda tetap merasa nyaman saat sampai di lokasi tujuan wisata Anda.  Anda bisa menggunakan jasa pet delivery ini disini. Sehingga, Anda bisa mengajak bintang peliharaan Anda traveling tanpa membuat Anda kerepotan saat membawanya selama perjalanan berlangsung.

Pentingnya Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan Ini Jangan Diabaikan, Ini Alasannya!

Pentingnya Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan Ini
Pentingnya Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan Ini

Pentingnya Menjaga Kebersihan Hewan Peliharaan Ini Jangan Diabaikan, Ini Alasannya!

Grooming adalah salah satu perawatan khusus yang diberikan untuk anjing dan kucing agar selalu bersih, cantik, sehat, dan terbebas dari segala macam parasit dan penyakit kulit. Kegiatan grooming ini bisa meliputi, membersihkan dan merapikan bulunya, membersihkan mata, telinga, gigi, dan hidungnya. Kemudian, memandikannya dan memotong kukunya. Dengan begitu, dijamin binatang peliharaan Anda akan selalu sehat.

Alasan Hewan Peliharaan Harus Digrooming

Jadi, pet grooming itu sangat penting sekali untuk hewan peliharaan Anda. Salah satunya adalah bisa membuat hewan selalu prima, sehat, bersih, dan terlihat lebih cantik. Setidaknya, dengan rutin melakukan grooming akan membuatnya terhindar dari segala macam infeksi parasit dan penyakit kulit. Dengan grooming juga bisa membuat bulu kucing semakin sehat, kuat, dan lebih indah.

Bulu hewan peliharaan yang mengkilap dan kedap air bisa membuatnya tetap hangat dan melindungi mereka dari segala macam infeksi pada kulit. Tak hanya itu saja, grooming juga bisa membuat hewan peliharaan merasa sejuk ketika cuaca panas sedang berlangsung. Grooming juga bisa membuat Anda mengetahui bagaimana kondisi tubuh kucing. Apakah ada gangguan kesehatan ataupun kelainan pada tubuhnya.

baca juga : Kenali Penyebab Masalah pada Kulit Hewan Peliharaan dan Solusinya!

Untuk pemilik hewan peliharaan berbulu tebal dan lebat, grooming bisa membantu binatang peliharaan Anda agar terhindar dari hair ball. Dimana bulu yang tertelan saat membersihkan tubuhnya bisa lebih diminimalisir. Karena saat bulu tersebut tidak dikeluarkan, bulu ini bisa masuk ek dalam perut dan bersarang di usus. Akibatnya, terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan.

Maka dari itulah, jika Anda merasa kesulitan untuk grooming binatang peliharaan Anda sendiri, coba saja bawa hewan peliharaan Anda ke Caesar Jac’o Grooming & Salon. Silahkan lakukan booking service disini. Sehingga, hewan peliharaan Anda segera digrooming. Untuk grooming disini meliputi memandikan dengan shampoo hypoallergenic. Sehingga, ini bisa membuat kulitnya bebas peradangan dan iritasi.

Kemudian, prosesnya akan diikuti dengan blow dry, menyisirnya, membersihkan telinganya, memotong kukunya. Bila diperlukan, disini juga menerima layanan untuk memotong bulu di kaki, kemudian sanitary trimmed. Untuk membuatnya lebih harum, hewan peliharaan akan diberikan cologne dan coat vitamin yang akan membuat bulunya lebih harum dan halus. Yang terakhir adalah, hewan peliharaan juga akan diberikan collar secara gratis.

Kenali Penyebab Masalah pada Kulit Hewan Peliharaan dan Solusinya!

Kenali Penyebab Masalah pada Kulit Hewan Peliharaan dan Solusinya!
Kenali Penyebab Masalah pada Kulit Hewan Peliharaan dan Solusinya!

Kenali Penyebab Masalah pada Kulit Hewan Peliharaan dan Solusinya!

Apakah hewan peliharaan di rumah sering menggigiti badannya atau menggaruk-garuk badannya? Jika ini terjadi, bisa jadi kulitnya sedang bermasalah. Sehingga, dibutuhkan penanganan khusus agar permasalahan pada kulitnya tidak semakin parah. Karena, saat kulit kucing dan anjing bermasalah, biasanya mereka akan lebih sering menjilat tubuhnya, menggaruk, atau bahkan menggigit tubuhnya.

Penyebab dan Solusi Masalah pada Kulit Hewan

Ada beberapa penyebab kenapa kulit mereka bisa bermasalah. Salah satunya adalah karena akibat dari infeksi, ektoparasit, alergi, stress, dan sistem metabolisme yang bermasalah. Saat ini terjadi, mereka akan lebih sering menjilat tubuhnya, menggaruk, dan menggigit tubuhnya. Kemudian, saat hal ini dibiarkan begitu saja, kulitnya menjadi kemerahan, berketombe, dan bahkan bisa menyebabkan kerontokan pada bulunya.

Lebih parahnya lagi adalah, terkadang masalah ini disertai dengan adanya spot yang melingkar di kulitnya dan muncul bau. Terkadang, ada juga yang mengalami luka berdarah dan warna kulitnya mengalami perubahan. Biasanya masalah ini terjadi karena banyak hal. Bisa juga karena alerg terhadap produk grooming, seperti bedak dan shampoo. Namun, masalah ini juga bisa terjadi karena salah memilih makanan.

baca juga : Hewan Peliharaan Rentan Sakit? Cegah Dengan Ini!

Seperti yang disampaikan sebelumnya. Bahwa salah satu penyebab masalah pada kulit hewan peliharaan adalah ektoparasit. Masalah ini bisa menimbulkan terjadinya demodex, scabies, ear mites, kutu, dan caplak. Hewan yang terkena scabies biasanya kulitnya menjadi menebal, timbul kerak, dan kebotakan dibagian muka, jari-jari kaki, dan daun telinga. Sedangkan demodex terjadi ketika kulitnya merah, bau, botak, dan terkadang akan muncul bintil-bintil yang isinya nanah dan darah.

Untuk menyembuhkannya, Anda bisa memandikannya dengan shampoo khusus. Setelah itu, imbangi pula dengan memberikan Spray Obat Kulit Scabies Demodex. Anda bisa membelinya disini. Spray ini berguna untuk mengobati semua masalah pada bulu dan kulit hewan kesayangan Anda. Selain itu, spray ini juga bisa melindungi mereka dari serangan kutu yang bisa membahayakan tubuhnya.

Cara pakainya sangat mudah! Cukup semprotkan saja pada luka yang telah terindeksi oleh penyakit kulit tersebut. Lakukan hal ini sebanyak 2x hingga 3x dalam sehari. Namun sebelum itu, jangan lupa dikocok dulu sebelum dipakai. Barulah kemudian, semprotkan pada tubuhnya. Anda tak perlu khawatir dengan obat ini. Karena obat spray ini aman dari jilatan binatang Anda.

Hewan Peliharaan Rentan Sakit? Cegah Dengan Ini!

Hewan Peliharaan Rentan Sakit? Cegah Dengan Ini!
Hewan Peliharaan Rentan Sakit? Cegah Dengan Ini!

Hewan Peliharaan Rentan Sakit? Cegah Dengan Ini!

Virgin Coconut oil ini umumnya lebih dikenal berperan baik untuk kesehatan manusia. Namun, siapa sangka bila ternyata virgin coconut oil juga baik untuk hewan peliharaan Anda. Kandungan asam laurat didalamnya mampu memberikan berbagai macam manfaat untuk hewan peliharaan Anda dari serangan kutu, kuman, dan jamur. Dengan memberikannya secara langsung, hewan peliharaan akan lebih sehat dan tahan dari berbagai macam penyakit.

Manfaat Virgin Coconut Oil untuk Hewan Peliharaan

VCO atau virgin coconut oil ini baik sekali untuk pertumbuhan kulit dan bulu hewan peliharaan. Cukup berikan sedikit saja, bulunya akan lebih cantik, lembab, dan lebih sehat. Bahkan, jika hewan peliharaan Anda terlihat lesu, Anda bisa mengoleskan VCO ini di area yang dianggap mencurigakan bermasalah, seperti hidung dan mulutnya atau pada giginya. Maka hewan peliharaan akan aktif kembali.

baca juga : Cara Merawat Kulit dan Bulu Hewan dengan Shampoo & Conditioner

Karena VCO ini umumnya anti jamur, anti bakteri, dan anti infeksi yang baik untuk mengatasi berbagai macam penyakit kulit pada hewan peliharaan. Tak hanya itu saja, dengan memberikan VCO, maka masalah infeksi telinga pada hewan peliharaan bisa teratasi. Anda bisa memakainya dengan cara menggunakan cotton bud yang halus kemudian diberikan VCO. Tapi, jangan terlalu keras agar infeksinya bisa teratasi.

Masalah iritasi pada kulit juga bisa teratasi berkat VCO ini. Bahkan, ternyata VCO juga bisa menyingkirkan bau yang tidak sedap pada binatang peliharaan Anda. Dengan VCO ini, masalah eksim, alergi kutu, dan alergi lainnya yang sulit diatasi akan teratasi. Namun meskipun begitu, sebaiknya jangan sampai salah dalam memilih produk yang tepat. Agar hasilnya bisa maksimal.

Salah satu produk VCO yang baik untuk hewan peliharaan Anda adalah Skin & Coat Supplements Immune Booster. Dengan suplemen ini, kulit dan bulu hewan peliharaan Anda semakin lebat, mengkilap, kuat, dan lebih sehat. Selain itu, suplemen ini juga baik untuk meningkatkan sistem imunnya dan membunuh berbagai macam virus, jamur, cacing pita, dan parasit yang lain. Anda bisa mendapatkan suplemen ini dengan cara membelinya disini.

Cara Merawat Kulit dan Bulu Hewan dengan Shampoo & Conditioner

Cara Merawat Kulit dan Bulu Hewan dengan Shampoo & Conditioner
Cara Merawat Kulit dan Bulu Hewan dengan Shampoo & Conditioner

Cara Merawat Kulit dan Bulu Hewan dengan Shampoo & Conditioner

Merawat kulit dan bulu binatang peliharaan itu wajib hukumnya. Apalagi jika Anda memiliki kucing dan anjing yang notabene ada beberapa yang tidak suka dimandikan. Sehingga, Anda harus bisa membuat mereka merasa nyaman, agar mereka mau dimandikan. Karena, dengan menjaga kebersihannya, hewan peliharaan akan selalu bersih dan tidak bau. Meskipun sebenarnya kucing bisa membersihkan dirinya sendiri, namun tetap saja ada beberapa bagian tubuh yang membutuhkan penanganan khusus.

Sehingga, pemiliknya harus lebih peka. Pemilik harus tahu kenapa binatang peliharaan mereka harus segera dimandikan. Salah satunya adalah ketika ada sesuatu yang menempel ditubuhnya, dan mungkin bisa membahayakan tubuhnya, seperti cat. Maka owner hewan tersebut harus segera memandikannya. Apalagi bila tubuh hewan tersebut obesitas, mereka akan kesulitan untuk membersihkan dirinya sendiri.

Dari sinilah setelah memahami beberapa alasan kenapa hewan peliharaan harus dibersihkan, maka peran shampoo dan conditioner menjadi begitu penting. Anda harus bisa memilih shampo dan conditioner yang tepat untuk mereka. Agar kesehatan bulu dan kulitnya selalu terjaga dan terawat sepanjang hari. Kekuatan bulunya juga semakin kuat dan tebal. Begitu juga dengan kilauannya.

baca juga : Perlukan Anjing dan Kucing Diberi Kalsium? Temukan Jawabannya Disini!

Cara Memilih Shampo & Conditioner untuk Hewan

Sebelum menentukan shampoo dan conditioner manakah yang paling baik, maka perhatikan dulu beberapa zat berbahaya yang bisa merusak kesehatan bulunya. Karena ada beberapa zat yang ternyata bisa menyebabkan terjadinya iritasi dan membuat kulitnya menjadi kering. Beberapa zat yang harus dihindari adalah alkohol, paraben, fenol, piretin, permenthrin, dan piergroid.

Maka dari itulah, sebaiknya jangan asal dalam memilih shampo dan conditioner jika tidak ingin hewan peliharaan Anda sakit dan mengalami peradangan atau iritasi. Salah satu produk shampo yang aman untuk hewan adalah I Love My Pet Oatmeal Shampoo. Produk ini memiliki konsentrat shampoo dan conditioner dengan perbandingan 1:32. Kualitasnya juga tak perlu diragukan lagi.

Shampoo ini sangat irit dipakai. Karena dengan sedikit pemakaian saja sudah bisa mengcover semua kebutuhan hewan peliharaan Anda. Selain itu, shampoo dan condioner ini juga bisa digunakan untuk perawatan hewan dan pengobatan pada hewan yang memiliki kulit sensitif dan bulu yang kusam dan kering. Maka dari itulah, dari pada salah beli, pakai saja I Love My Pet Oatmeal Shampoo.

Perlukan Anjing dan Kucing Diberi Kalsium? Temukan Jawabannya Disini!

Perlukan Anjing dan Kucing Diberi Kalsium?
Perlukan Anjing dan Kucing Diberi Kalsium?

Perlukan Anjing dan Kucing Diberi Kalsium? Temukan Jawabannya Disini!

Saat memiliki kucing di rumah, tentu Anda akan melakukan apapun hal apapun agar kucing kesayangan. Apalagi jika Anda mempunyai kucing betina di rumah. Dalam hal perawatan kucing betina memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Selain dari segi perawatan, makanan pun juga harus sangat diperhatikan. Misalnya saja, jika kucing betina Anda hamil dan melahirkan. Biasanya perawatan kucing betina sehabis melahirkan akan sangat berbeda dari yang tidak melahirkan. 

Masa kehamilan kucing betina biasanya berkisar antara 65 hingga 67 hari. Kucing betina yang sedang mengandung juga mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Jika bakal calon anak kucing itu berjumlah banyak biasanya induk yang mengandung memiliki postur tubuh dengan perut sangat besar. Selain itu kondisi psikis juga berbeda antara kucing betina yang satu dengan lainnya. Langkah-langkah persiapan harus dilakukan supaya pada saat terjadinya kelahiran kucing kesayangan Anda tidak mengotori ruangan rumah yang Anda tinggali.

Teknik melahirkan juga perlu diantisipasi apakah diperlukan melahirkan normal atau dengan bantuan manusia. Hal lain adalah mempersiapkan kondisi menyusui yang mendukung untuk anak-anak kucing. Seperti halnya manusia, antibodi air susu dari induk kucing mempunyai peran yang penting bagi tumbuh kembang anak-anak kucing yang baru lahir. Untuk itu, induk kucing memerlukan nutrisi yang baik. Nutrisi yang baik terdapat pada makanan yang tinggi serah dan bergizi. Berikut beberapa perawatan untuk kucing pasca melahirkan:

1. Membersihkan Tubuh Kucing secara Berkala

Perawatan yang satu ini mutlak dilakukan agar kondisi tubuh induk dan anak-anak kucing menjadi bersih. Biasanya setelah melahirkan tubuh induk kucing lebih terlihat kotor dari biasanya. Bulu-bulu kucing terlihat sangat lengket. Jika tubuh kucing dalam keadaan kotor hal itu akan berdampak pada kesehatan kulit induk dan anaknya. Jika Anda tidak ingin kucing kesayangan Anda menderita penyakit kulit pastikan kebersihan tubuhnya selalu dijaga. Caranya, Anda dapat mencuci bulu-bulu dengan lap basah.

2. Perawatan Tempat

Setelah melahirkan biasanya induk kucing terlihat lebih sensitif. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan tempat istirahat yang paling nyaman. Jauhkan dari suara gaduh apapun dan tidak mengganggu hewan lainnya. Lapisi tempat istirahat kucing dengan handuk atau kain kering. Gantilah kain atau handuk jika sudah terlihat kotor dan basah. Induk dan anak-anak kucing yang baru lahir akan lebih nyaman jika tempat tinggal mereka bersih dan kering. Selain itu, tempat makan dan minum juga harus diperhatikan tingkat kebersihannya.

baca juga : Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

3. Pemeriksaan Penyakit setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, induk kucing kesayangan Anda biasanya memiliki beberapa masalah terkait dengan kesehatannya. Induk kucing bisa memiliki penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit-penyakit tersebut misalnya saja, mastitis, hypocalcemia serta endrometitis. Penyakit mastitis adalah jenis penyakit infeksi kelenjar susu yang dapat terjadi karena produksi susu induk kucing kental dan tersumbat.

Ditandai dengan putting susu terasa panas dan membengkak. Hypocalcemia adalah kurangnya kalsium pada saat kucing hamil dan menyusui. Ditandai dengan kejang dan gelisah. Sedangkan endrometitis adalah infeksi yang terjadi pada uterus dan ditandai dengan demam, lemas, produksi air susu sedikit. Sehingga, diperlukan pemeriksaan khusus untuk kucing yang baru saja melahirkan.

4. Tambahkan porsi makanan

Hal ini wajar terjadi pada induk kucing setelah melahirkan. Hal itu terjadi, karena induk kucing memerlukan banyak kalori yang kemudia nantinya akan diserap oleh anak-anak kucing yang menyusu. Anda dapat menambah porsi makanan pada induk kucing dengan tetap menjaga kebersihan dan gizinya. Anda juga dapat menambah makanan khusus untuk induk yang sedang menyusui. Hal itu dilakukan agar anak-anak kucing mendapatkan gizi yang seimbang. Bila perlu, konsultasikan dan minta resep makanan induk yang menyusui pada dokter hewan Anda.

5. Pemberian vitamin

Pemberian vitamin tambahan dapat membantu induk kucing agar cepat pulih dan mengoptimalkan perkembangan induk dan anak-anak kucing. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan induk kucing. Seperti kalsium, mineral, zat besi fosfor, serta natrium. Tetapi yang perlu Anda ingat jangan memberikan vitamin dengan dosis dan takaran yang tidak pas. Hal tersebut dapat memicu penyakit lain yang mungkin akan merugikan tubuh kucing.

6. Menjaga intensitas interaksi

Induk kucing rentang mengalami stress pasca melahirkan. Induk kucing akan merasa terganggu jika ada banyak interaksi baik dari hewan lain atau anggota keluarga di rumah Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda menjaga jarak dan mengurangi intensitas mengunjungi induk dan anak-anak kucing. Jika perlu, Anda hanya perlu mengunjungi kucing kesayangan jika mengganti tempat tidur, memberi makanan ataupun membersihkan tubuh kucing. Tetapi pastikan juga memperhatikan kondisi kucing apabila sewaktu-waktu kucing butuh bantuan.

7. Jauhkan Induk Kucing Dengan Pejantan

Biasanya sekitar 4 minggu pasca melahirkan induk kucing mulai menyapih anak-anaknya. Sehingga kalori yang dibutuhkan agak berkurang. Usahakan Anda menjauhkan kucing jantan dengan induk kucing yang baru melahirkan. Hal itu dikarenakan induk tubuh kucing betina setelah melahirkan akan mudah memanas dan terangsang. Jika Anda tidak ingin kucing Anda hamil kemudian menelantarkan anak-anaknya, sebaiknya jauhkan dari pejantan. Jika induk kucing cepat hamil dikhawatirkan berdampak pada tubuhnya karena belum sehat.

8. Jangan Pisahkan Anak Kucing dengan Induknya

Usahakan jangan pisahkan anak kucing dengan induknya. Hal tersebut akan membantu anak-anak kucing dalam segi perawatan. Induk kucing biasanya membersihkan sisa-sisa plasenta yang menempel pada anaknya. Hal itu diperlukan agar anak-anak kucing bersih dan kemudian dalam kondisi kering. Selain itu, anak-anak kucing juga masih tergantung dengan induknya. Seperti butuh menyusu dan kehangatan agar tidak mati kedinginan.

9. Melatih Pergerakan Induk Kucing dan Anak-Anaknya

Anda dapat melatih induk kucing dan anak-anaknya setelah melahirkan dengan cara mengajaknya bermain setelah berumur 4 mingguan. Caranya, Anda dapat membuat mainan sederhana untuk merangsang pergerakan kucing kesayangan. Tetapi yang perlu diingat, latihan diadakan sesuai porsi umur anak-anak kucing. Tingkatkan pelatihan pergerakan setiap bulannya. Hal itu dilakukan agar pergerakan otot dan syarafnya berkembang cepat. Agar lebih nyaman gunakan mainan dari bahan yang lembut dan cocok untuk kucing.

Induk kucing yang habis melahirkan memang harus mendapatkan perlakuan yang intensif dari pemiliknya. Karena seperti halnya manusia, induk kucing juga mengalami berbagai implikasi yang harus segera ditangani setelah melahirkan. Jangan lupa, jika mengalami kesulitan konsultasikan dengan dokter secara berkala agar Anda dapat terbantu dengan pemberian vitamin dan tips-tips kesehatan yang sesuai dengan kondisi kucing pasca melahirkan. Selain itu, melakukan cek up sebulan sekali akan membantu pertumbuhan dan perkembangan kucing.

Sehingga kucing kesayangan Anda bisa tumbuh sehat. Demikian artikel tentang perawatan untuk kucing pasca melahirkan. Semoga pembahasan pada artikel ini dapat memberi ilmu dan inspirasi dalam hal merawat induk kucing dan anaknya pasca melahirkan. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, hubungi saja Caesar Jac’o Pet Care disini, untuk menjaga kucing pasca melahirkan.

 

Salah satu pertanyaan yang kerap diajukan pemilik kucing dan anjing adalah, apakah mereka membutuhkan tambahan kalsium dalam pertumbuhannya? Karena pemberian suplemen berupa kalsium ataupun vitamin D ini sebenarnya bisa didapatkan dari makanan yang diberikan setiap hari. Pemberian suplemen itu harus disesuaikan dengan kebutuhan keduanya agar anjing dan kucing bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

Dampak Anjing dan Kucing jika Kekurangan Kalsium

Hewan dan anjing yang kekuarangan kalsium akan mengalami rachitis. Yaitu, dimana pertumbuhannya menajdi terganttu. Ini bisa terlihat dari pertumbuhan gigi yang menjadi abnormal, rusuk bengkok, tulang kaki bengkok, dada yang berongga, dll. Maka dari itulah, untuk mencegahnya, makanan yang diberikan harus memenuhi kebutuhan kalsium, vitamin D, dan fosfor yang cukup.

baca juga : Ingin Hewan Peliharaanmu Tumbuh Sehat dan Aktif? Berikan Susu Saja!

Tanda-Tanda Hewan Peliharaan Kekurangan Kalsium

Saat hewan peliharaan kekuarangan kalsium, biasanya mereka akan mengalami kehilangan nafsu makan, kesakitan, tidak agresif, kedepannya bengkok, anjing terlihat plantigrade, lemah. Selain itu, ada juga beberapa gejala dimana dinding tulang tubularnya menjadi tipis bahkan retak saat ada tekanan ketika mereka kekuarangan kalsium. Maka dari itulah, cegah sejak dini dengan memahami penyebabnya lebih dulu.

Penyebab Hewan Peliharaan Kekurangan Kalsium

Ada beberapa hal yang menjadikan alasan kenapa hewan peliharaan bisa kekurangan kalsium. Yaitu, kekurangan pasokan energi dari makanan yang dikonsumsi. Biasanya ini sering terjadi pada anjing ras besar. Hewan yang diet dari daging murni juga bisa mengalami kekurangan kalsium. Saat ini terjadi, sebaiknya harus dilakukan diet yang seimbang dengan cara meningkatkan kalsium dari makanan yang diberikan.

Cara Mengatasi Hewan Peliharaan Kekurangan Kalsium

Untuk mengatasinya, ada baiknya Anda memberikan Horse Power CMV untuk anjing dan kucing kesayangan Anda. Karena suplemen ini dilengkapi dengan vitamin D3, A, dan E yang bisa membantu kinerja metabolisme tulang lebih baik. Dengan begitu, sistem imun tubuh semakin kuat. Begitu juga dengan ototnya. Setidaknya hal ini bisa menghindari binatang peliharaan Anda kekurangan kebutuhan mineral. Karena kekurangan mineral bisa membuatnya mengalami rachitis, masalah pada pertumbuhan, dan osteomalasia.