Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan
Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Perawatan untuk Kucing Pasca Melahirkan

Saat memiliki kucing di rumah, tentu Anda akan melakukan apapun hal apapun agar kucing kesayangan. Apalagi jika Anda mempunyai kucing betina di rumah. Dalam hal perawatan kucing betina memerlukan perawatan yang lebih kompleks. Selain dari segi perawatan, makanan pun juga harus sangat diperhatikan. Misalnya saja, jika kucing betina Anda hamil dan melahirkan. Biasanya perawatan kucing betina sehabis melahirkan akan sangat berbeda dari yang tidak melahirkan. 

Masa kehamilan kucing betina biasanya berkisar antara 65 hingga 67 hari. Kucing betina yang sedang mengandung juga mempunyai bentuk tubuh yang berbeda. Jika bakal calon anak kucing itu berjumlah banyak biasanya induk yang mengandung memiliki postur tubuh dengan perut sangat besar. Selain itu kondisi psikis juga berbeda antara kucing betina yang satu dengan lainnya. Langkah-langkah persiapan harus dilakukan supaya pada saat terjadinya kelahiran kucing kesayangan Anda tidak mengotori ruangan rumah yang Anda tinggali.

Teknik melahirkan juga perlu diantisipasi apakah diperlukan melahirkan normal atau dengan bantuan manusia. Hal lain adalah mempersiapkan kondisi menyusui yang mendukung untuk anak-anak kucing. Seperti halnya manusia, antibodi air susu dari induk kucing mempunyai peran yang penting bagi tumbuh kembang anak-anak kucing yang baru lahir. Untuk itu, induk kucing memerlukan nutrisi yang baik. Nutrisi yang baik terdapat pada makanan yang tinggi serah dan bergizi. Berikut beberapa perawatan untuk kucing pasca melahirkan:

1. Membersihkan Tubuh Kucing secara Berkala

Perawatan yang satu ini mutlak dilakukan agar kondisi tubuh induk dan anak-anak kucing menjadi bersih. Biasanya setelah melahirkan tubuh induk kucing lebih terlihat kotor dari biasanya. Bulu-bulu kucing terlihat sangat lengket. Jika tubuh kucing dalam keadaan kotor hal itu akan berdampak pada kesehatan kulit induk dan anaknya. Jika Anda tidak ingin kucing kesayangan Anda menderita penyakit kulit pastikan kebersihan tubuhnya selalu dijaga. Caranya, Anda dapat mencuci bulu-bulu dengan lap basah.

2. Perawatan Tempat

Setelah melahirkan biasanya induk kucing terlihat lebih sensitif. Untuk itu, Anda perlu menyiapkan tempat istirahat yang paling nyaman. Jauhkan dari suara gaduh apapun dan tidak mengganggu hewan lainnya. Lapisi tempat istirahat kucing dengan handuk atau kain kering. Gantilah kain atau handuk jika sudah terlihat kotor dan basah. Induk dan anak-anak kucing yang baru lahir akan lebih nyaman jika tempat tinggal mereka bersih dan kering. Selain itu, tempat makan dan minum juga harus diperhatikan tingkat kebersihannya.

baca juga : Cara Ampuh Mengatasi Anjing yang Agresif

3. Pemeriksaan Penyakit setelah Melahirkan

Setelah melahirkan, induk kucing kesayangan Anda biasanya memiliki beberapa masalah terkait dengan kesehatannya. Induk kucing bisa memiliki penyakit yang cukup berbahaya. Penyakit-penyakit tersebut misalnya saja, mastitis, hypocalcemia serta endrometitis. Penyakit mastitis adalah jenis penyakit infeksi kelenjar susu yang dapat terjadi karena produksi susu induk kucing kental dan tersumbat.

Ditandai dengan putting susu terasa panas dan membengkak. Hypocalcemia adalah kurangnya kalsium pada saat kucing hamil dan menyusui. Ditandai dengan kejang dan gelisah. Sedangkan endrometitis adalah infeksi yang terjadi pada uterus dan ditandai dengan demam, lemas, produksi air susu sedikit. Sehingga, diperlukan pemeriksaan khusus untuk kucing yang baru saja melahirkan.

4. Tambahkan porsi makanan

Hal ini wajar terjadi pada induk kucing setelah melahirkan. Hal itu terjadi, karena induk kucing memerlukan banyak kalori yang kemudia nantinya akan diserap oleh anak-anak kucing yang menyusu. Anda dapat menambah porsi makanan pada induk kucing dengan tetap menjaga kebersihan dan gizinya. Anda juga dapat menambah makanan khusus untuk induk yang sedang menyusui. Hal itu dilakukan agar anak-anak kucing mendapatkan gizi yang seimbang. Bila perlu, konsultasikan dan minta resep makanan induk yang menyusui pada dokter hewan Anda.

5. Pemberian vitamin

Pemberian vitamin tambahan dapat membantu induk kucing agar cepat pulih dan mengoptimalkan perkembangan induk dan anak-anak kucing. Ada beberapa vitamin yang dibutuhkan induk kucing. Seperti kalsium, mineral, zat besi fosfor, serta natrium. Tetapi yang perlu Anda ingat jangan memberikan vitamin dengan dosis dan takaran yang tidak pas. Hal tersebut dapat memicu penyakit lain yang mungkin akan merugikan tubuh kucing.

6. Menjaga intensitas interaksi

Induk kucing rentang mengalami stress pasca melahirkan. Induk kucing akan merasa terganggu jika ada banyak interaksi baik dari hewan lain atau anggota keluarga di rumah Anda. Oleh karena itu, sebisa mungkin Anda menjaga jarak dan mengurangi intensitas mengunjungi induk dan anak-anak kucing. Jika perlu, Anda hanya perlu mengunjungi kucing kesayangan jika mengganti tempat tidur, memberi makanan ataupun membersihkan tubuh kucing. Tetapi pastikan juga memperhatikan kondisi kucing apabila sewaktu-waktu kucing butuh bantuan.

7. Jauhkan Induk Kucing Dengan Pejantan

Biasanya sekitar 4 minggu pasca melahirkan induk kucing mulai menyapih anak-anaknya. Sehingga kalori yang dibutuhkan agak berkurang. Usahakan Anda menjauhkan kucing jantan dengan induk kucing yang baru melahirkan. Hal itu dikarenakan induk tubuh kucing betina setelah melahirkan akan mudah memanas dan terangsang. Jika Anda tidak ingin kucing Anda hamil kemudian menelantarkan anak-anaknya, sebaiknya jauhkan dari pejantan. Jika induk kucing cepat hamil dikhawatirkan berdampak pada tubuhnya karena belum sehat.

8. Jangan Pisahkan Anak Kucing dengan Induknya

Usahakan jangan pisahkan anak kucing dengan induknya. Hal tersebut akan membantu anak-anak kucing dalam segi perawatan. Induk kucing biasanya membersihkan sisa-sisa plasenta yang menempel pada anaknya. Hal itu diperlukan agar anak-anak kucing bersih dan kemudian dalam kondisi kering. Selain itu, anak-anak kucing juga masih tergantung dengan induknya. Seperti butuh menyusu dan kehangatan agar tidak mati kedinginan.

9. Melatih Pergerakan Induk Kucing dan Anak-Anaknya

Anda dapat melatih induk kucing dan anak-anaknya setelah melahirkan dengan cara mengajaknya bermain setelah berumur 4 mingguan. Caranya, Anda dapat membuat mainan sederhana untuk merangsang pergerakan kucing kesayangan. Tetapi yang perlu diingat, latihan diadakan sesuai porsi umur anak-anak kucing. Tingkatkan pelatihan pergerakan setiap bulannya. Hal itu dilakukan agar pergerakan otot dan syarafnya berkembang cepat. Agar lebih nyaman gunakan mainan dari bahan yang lembut dan cocok untuk kucing.

Induk kucing yang habis melahirkan memang harus mendapatkan perlakuan yang intensif dari pemiliknya. Karena seperti halnya manusia, induk kucing juga mengalami berbagai implikasi yang harus segera ditangani setelah melahirkan. Jangan lupa, jika mengalami kesulitan konsultasikan dengan dokter secara berkala agar Anda dapat terbantu dengan pemberian vitamin dan tips-tips kesehatan yang sesuai dengan kondisi kucing pasca melahirkan. Selain itu, melakukan cek up sebulan sekali akan membantu pertumbuhan dan perkembangan kucing.

Sehingga kucing kesayangan Anda bisa tumbuh sehat. Demikian artikel tentang perawatan untuk kucing pasca melahirkan. Semoga pembahasan pada artikel ini dapat memberi ilmu dan inspirasi dalam hal merawat induk kucing dan anaknya pasca melahirkan. Jika Anda membutuhkan bantuan lebih lanjut, hubungi saja Caesar Jac’o Pet Care disini, untuk menjaga kucing pasca melahirkan.

Kandungan Nutrisi Ini Wajib Dipenuhi pada Cat Food

Kandungan Nutrisi Ini Wajib Dipenuhi pada Cat Food
Kandungan Nutrisi Ini Wajib Dipenuhi pada Cat Food

Kandungan Nutrisi Ini Wajib Dipenuhi pada Cat Food

Bila Anda ingin memelihara kucing, sebaiknya rawatlah secara profesional. Anda tidak boleh memberikan makanan dengan asal tanpa melihat dari segi kandungan gizinya. Karena memelihara kucing itu seperti memiliki anak. Dimana Anda harus bisa memilih makanan yang bergizi tidak hanya mengenyangkan saja. Namun juga harus bergizi dan memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kandungan Nutrisi Cat Food yang Bagus

Makanan kucing yang baik adalah yang memiliki kandungan protein yang tinggi. Protein yang tinggi ini bisa didapatkan dari biji-bijian yang lembut, gabah kering, daging merah, daging kambing, dan ikan salmon. Pastikan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatannya adalah bahan yang terbaik dan berkualitas. Ikan salmon didalam makanan kucing ini berguna untuk sumber protein, anti alergi, dan asam amino. Sehingga, kandungan ini bisa membantu pertumbuhan otot dan membuat bulu lebih indah.

Sedangkan daging kambing juga berperan sebagai anti alergi dan sumber protein yang baik untuk kucing. Tak hanya itu saja, pastikan didalamnya juga mengandung sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena kandungan ini bisa menjadi vitamin alami, antioksidan, dan  membantu memenuhi kebutuhan nutrisi pada kucing. Selain itu, pastikan tidak memberikan makanan yang mengandung bubuk bawang, laktosa, coklat, karena berakibat buruk pada kesehatannya.

baca juga : Tahukah Kamu? 4 Bahan “Sederhana” Ini dapat Membasmi Kutu pada Kucing!

Semua bahan-bahan cat food tersebut bisa ditemukan pada Caesar Cat Food. Makanan kucing ini berasal dari bahan-bahan alami yang bernutrisi tinggi dan berkualitas. Sehingga, dengan memberikannya pada kucing kesayangan Anda, bulunya akan semakin berkilau. Karena didalamnya terdapat kandungan omega 3+ dan omega 6+. Selain itu, makanan ini juga bisa menjaga sistem imun, sistem metabolisme, dan pencernaan agar semakin lancar.

Pertumbuhan kucing semakin seimbang berkat Caesar Cat Food ini. Karena selain kaya protein, didalamya juga kaya lemak yang akan membantu perkembangan otot kucing dengan baik. Disamping itu, makanan ini juga Hypoallergenic. Sehingga, baik sekali untuk mengurangi terjadinya intoleransi dari bahan-bahan tertentu. Maka dari itulah, jika Anda tertarik untuk membelinya, silahkan saja pesan langsung disini. Maka Caesar cat food akan sampai di rumah Anda.

 

 

 

Hewan berukuran kecil ini pastinya akan membuat gatal jika dibiarkan berkembang biak. Maka dengan begitu tentu akan membuat kucing kalian sering menggaruk, menggesek-gesekan badannya ke dinding sehingga terlihat tidak nyaman. Bahkan dalam beberapa kasus yang sering beredar kucing bisa menggigit tubuhnya sendiri. Wah ternyata bahaya juga ya? Maka simak cara membasmi kutu pada kucing dengan bahan-bahan alternatif yang mudah untuk Anda temui, diantaranya ialah:

1.      Garam

Salah satu bumbu dapur ini ternyata sangat multifungsi loh! Garam dapat membasmi larva serta telur kutu pada bulu kucing. Caranya hanya dengan mencampurkan garam dengan air hangat yang cukup, kemudian rendam kucing pada larutan air hangat yang sudah dicampurkan dengan garam tersebut.

2.      Lidah Buaya

Tumbuhan yang memiliki duri ini dapat kalain gunakan untuk mungusir kutu yang ada di hewan peliharaanmu. Caranya, yaitu sediakan lidah buaya lalu kemudian diblender setelah itu ditambah sedikit cabe rawit kemudian dimasukkan kedalam botol semprot sebagai semprotan anti kutu kucing.

baca juga : Cara Memotong Kuku Kucing dengan Benar

3.      Air Cuka

Perlu kamu ketahui bahwa kutu kucing tidak menyukai aroma cuka loh! Cara pengaplikasiannya  ialah campurkan air cuka dan air ke dalam panci dengan perbandingan 50:50 lalu hangatkan dengan api yang sedang. Setelah itu kalian bisa semprotkan di bagian tubuh kucing yang ada kutu.

4.      Lemon

Buah yang mengandung banyak vitamin C ini juga dapat digunakan untuk membasmi kutu pada kucing. Caranya sangat mudah nih, kalian hanya tinggal mengambil satu panci air mendidih kemudian masukan setengah buah lemon ke dalamnya. Tutup panci tersebut kemudian biarkan air menjadi dingin dan lemon yang sudah dimasukan larut sepenuhnya.

Setelah dingin kalian tuangkan larutan lemon tadi ke dalam botol semprot.

Bagaimana? Sangat mudah kan? Kini kalian tidak perlu khawatir lagi ya jika hewan lincah ini terserang kutu. Karena kalian dapat membasminya dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah dan murah untuk didapatkan. Namun jika Anda masih ragu, kalian bisa mengkonsultasikan terlebih dahulu ke ahlinya agar terjaga keamanan bagi hewan peliharaan Anda.

sumber : kucingpedia.com

Tips Memelihara Kucing Saat Anda Sedang Hamil

Tips Memelihara kucing saat hamil
Tips Memelihara kucing saat hamil

Tips Memelihara Kucing Saat Anda Sedang Hamil

Kucing merupakan hewan yang cukup banyak dijadikan orang-orang untuk dijadikan hewan peliharaan. Sikapnya yang cenderung penurut, manja, dan memiliki bulu-bulu yang lembut untuk disentuh menjadi daya tarik tersendiri. Pecinta kucing tidak hanya dari kaum perempuan tetapi laki-laki pun juga banyak yang menyukai hewan lucu ini.

Namun kini banyak informasi yang beredar bahwa kucing dapat menyebabkan orang sulit hamil bahkan berdampak buruk bagi ibu yang sedang mengandung. Karena informasi yang beredar tersebut, maka kini banyak wanita hamil yang merasa khawatir mengalami toksoplasmosis yang dapat menyebabkan janin yang berada di kandungan akan terlahir dengan kondisi kurang sempurna.

baca juga :
Waspada Anak Kucing Rentan Terkena Penyakit Ini!

Hal inilah yang kini menjadi membuat banyak wanita hamil merasa dilema. Karena di satu sisi mereka tidak ingin menghindari hewan menggemaskan yang satu ini, namun mereka juga takut ada hal yang tidak diinginkan yang akan berdampak buruk bagi janinnya. Wah kira-kira apa benar ya? Lalu bagaimana buat Anda yang sedang hamil tetapi sangat menyukai hewan yang satu ini? Mari kita bahas….

Sebenarnya apa sih toksoplasmosis itu? toksoplasmosis disebabkan oleh parasit bernama Tozoplasma Gondi. Parasit ini biasanya memang menginfeksi kucing, jika kucing memakan mangsa atau berkeliaran di tanah yang sudah terkontaminasi dengan parasit tersebut. Jadi jika kucing Anda merupakan kucing rumahan yang jarang sekali keluar rumah, kemungkinan besar tidak akan menyebabkan toksoplasmosis pada ibu hamil. Lagipula ternyata dalam realitanya penularan toksoplasmosis dari kucing yang sudah pasti terinfeksi sekalipun ternyata tidak mudah menyerang ibu hamil. Ibu hamil baru beresiko besar terkena penyakit ini jika pernah bersentuhan dengan kotoran kucing yang sudah terinfeksi.

“Ibu hamil masih boleh memelihara kucing, namun ia harus memastikan bahwa benar-benar merawat dan sesering mungkin membersihkannya agar hewan tersebut aman dari terkenanya toksoplasmosis. Dan jika ingin membuang kotoran hewan tersebut dari wadah pasir atau lainnya, pastikan untuk menggunakan sarung tangan agar tidak menyentuh kotoran tersebut secara langsung. Selain itu pastikan kebersihan tangan, lingkungan, dan rumah.” Menurut Pakar Kesehatan Spesialis Penyakit Dalam DR. Ahmad Fariz Zamzam Zein, SpPD.

Jadi gimana nih? Anda masih ragu untuk berdekatan dengan hewan menggemaskan ini? Jika iya, Anda boleh memastikan dengan melakukan konsultasi tersendiri loh. Hal ini agar menjamin keamanan bagi sang buah hati dan Anda dapat tetap bermain dengan kucing kesayanganmu…!

sumber : meongers.com

Waspada Anak Kucing Rentan Terkena Penyakit Ini!

Waspada Anak Kucing Rentan Terkena Penyakit Ini
Waspada Anak Kucing Rentan Terkena Penyakit Ini

Waspada Anak Kucing Rentan Terkena Penyakit Ini!

Kucing merupakan hewan yang sering ditemui dan tentu saja disukai banyak orang karena sikapnya yang manja, dan cenderung penurut. Namun tahukah Anda ternyata usia-usia awal sistem imun kucing belum terbentuk dengan sempurna. Jadi, jangan heran jika anak kucing lebih mudah terserang penyakit. Memelihara kucing bukan hal yang sulit, namun bukan berarti tidak lepas dari ancaman-ancaman penyakit baik dari virus maupun bakteri dan jamur.

Nah Anda harus mulai mewaspadai nih beberapa penyakit yang mudah menyerang hewan peliharaanmu, yaitu:

  1. Feline Panleukopenia Virus (FPV)

Virus ini tersebar melalui feses, sekresi, muntahan. Virus ini merupakan virus paling mematikan dengan angka kematian tertinggi bagi kucing. Pada anak kucing, penyakit ini bisa menimbulkan kematian mendadak tanpa gejala. Sedangkan pada kucing dewasa, gejala yang ditunjukkan berupa demam, lemah dan tidak mau makan. Setelah 1-2 hari demam, kucing akan muntah dan diare yang disertai darah.

baca juga : Hal yang Harus Dilakukan Jika Kucing Mengalami Kerontokan

  • Infeksi kulit

Infeksi kulit merupakan penyakit yang rentan menyerang anak kucing. Penyakit ini bisa dikenali saat kucing terlihat sering menggaruk-garuk badannya. Infeksi kulit pada anak kucing bisa bermacam-macam sebabnya, tetapi yang paling sering adalah karena jamur. Langkah pencegahan bisa berupa penggunaan sampo dan salep khusus kulit kucing. Namun, jika sudah parah, kucing harus diberi penanganan dari dokter.

  • Diare

Penyebab kucing mengalami diare bisa disebabkan oleh virus atau salah dalam pemberian makanan. Sebagai pengobatan, kamu bisa memberikan cairan oralit khusus hewan. Namun untuk mencegahnya kamu bisa mencegah diare dengan mengatur makanan yang dikonsumsi anak kucing, melakukan pembersihan kandang secara rutin dengan pemutih (bleaching), juga mencegah virus yang menyebabkan diare.

4. Chlmydophilosis

Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydiasis felis yang kebanyakan menyerang anak kucing berusia 5-12 minggu. Gejala yang ditunjukkan ialah demam, bersin dan hidung berair, hilang nafsu makan dan mata meradang. Jika tidak diobati infeksi matanya akan bertambah parah dalam 2 bulan dan dapat menularkan melalui lendir matanya selama beberapa bulan. Jika semakin parah kemungkinan tindakan yang akan diambil ialah operasi untuk mengangkat bola matanya (enukleasi).

5. Muntah

Saat kucing memuntahkan makanan atau cairan yang berbau, bisa jadi ada masalah pada pencernaannya. Ini bisa disebabkan karena makanan yang dikonsumsi kucing atau bahkan karena adanya virus.

Mulai sekarang, lebih wasapada ya jika hewan peliharaanmu mengalami gejala-gejala tersebut. Karena imun tubuh pada kucing yang masih kurang optimal maka itu sangat dibutuhkan juga loh kepekaan dari Anda untuk merawat tumbuh kembangnya.

Source :www.kumparan.comwww.proplan.com

Tips Agar Anjing Dapat Nyaman di Dalam Mobil

Tips Agar Anjing Dapat Nyaman di Dalam Mobil
Tips Agar Anjing Dapat Nyaman di Dalam Mobil

Tips Agar Anjing Dapat Nyaman di Dalam Mobil

Kalian memelihara anjing di rumah namun senang berpergian? Nah meninggalkan hewan peliharaan terkadang membuat Anda saat berpergian merasa tidak tenang. Bagaimana keadaan hewan peliharaan tersebut untuk makan, buang air kecil, dan lain-lain. maka tak jarang bagi pecinta hewan tersebut ia akan membawa hewan peliharaannya selama ia pergi keluar. Naun tak semua hewan peliharaan mau menurut loh, ada juga yang terlihat tidak nyaman saat dibawa berpergian di dalam mobil. Nah tapi kini gak usah khawatir lagi ada tips yang perlu kalian ketahui nih agar hewan kesayanganmu dapat nyaman diajak berpergian, yaitu :

  1. Hewan dalam Kondisi Sehat

Pastikan  hewan peliharaan sudah mendapatkan vaksinasi dasar serta vaksinasi tambahan jika dibutuhkan, untuk melindungi dari penyakit-penyakit baru. Temukan dan siapkan nomor dokter hewan darurat 24 jam selama perjalanan.

  • Cantumkan Nomor Telepon Anda

Kedua, apabila terpisah dari peliharaan Anda, bawalah foto terbaru peliharaan Anda. Menuliskan nomor ponsel Anda di kalung identifikasi juga dapat menjadi pilihan yang baik. Ini bisa dijadikan solusi yang mudah jika ada sesuatu yang tidak menyenangkan terjadi nih

  •  Jagalah keselamatan Anda dan Hewan Peliharaan

Gunakan pengaman seperti tali pengikat, pet carrier atau cargo barrier. Jangan biarkan hewan peliharaan Anda duduk di kursi depan karena meningkatkan risiko terluka parah bahkan berakibat fatal jika airbag terbuka.

  •  Sesuaikan tempat

Jika anjing Anda berukuran besar, tempat terbaik untuk mereka adalah di area bagasi. Pertimbangkan untuk membeli cargo tray tambahan untuk melindungi karpet.

 

  •  Jangan Tinggalkan Sendiri Hewan Peliharaan

Jangan pernah tinggalkan anjing sendirian di dalam mobil bahkan dengan jendela yang terbuka. Hal tersebut meningkatkan kemungkinan adanya risiko penculikan peliharaan Anda.  

  • Sediakan mainan

Apabila anjing Anda merasa resah atau menggonggong terus-menerus, Anda dapat memberikan mainan, chew toy, atau treats untuk tetap menyibukkan peliharaan Anda. Biasanya seekor anjing akan menjadi lebih tenang dan dapat menjadi lebih rileks jika memiliki kesibukan

Nah, dapat Anda coba nih beberapa tips diatas. Siapa tau mengajak hewan peliharaan selama berpergian akan membuat liburan Anda terasa jauh lebih menyenangkan!

Source : Liputan.com

Hal yang Harus Dilakukan Jika Kucing Mengalami Kerontokan

Harus yang Perlu Diperhatikan Jika Bulu Kucing Mengalami Kerontokan
Harus yang Perlu Diperhatikan Jika Bulu Kucing Mengalami Kerontokan

Hal yang Harus Dilakukan Jika Kucing Mengalami Kerontokan

Kerontokan ternyata tidak hanya dialami oleh manusia, tetapi ternyata terjadi juga pada kucing. Tetapi jika terjadi kerontokan yang berlebihan terhadap bulu kucing itu berarti anda harus mewaspadainnya loh. Kira-kira apa ya yang mesti kita lakukan jika hewan peliharaan kita mengalami hal tersebut?

1. Periksalah Kesehatan Kucing

Kucing yang tidak sehat pasti memiliki banyak kutu dan parasit yang menempel ditubuhnya. Kutu dan parasti itulah yang menyebabkan kerontokan pada bulu kucing Anda. Binatang penggangu ini adalah salah satu penyebab bulu kucing rontok, binatang ini biasanya berasal dari teras rumah yang di dominasi oleh rumput.

Tungau juga dapat hidup di perabotan rumah yang terbuat dari kayu dan melompat ke tubuh kucing saat kucing mendekat. Sebagai parasit mereka akan mengambil nutrisi pada lapisan kulit kucing, terlebih lagi gigitan mereka akan sangat membuat gatal yang akhirnya membuat kucing terlalu sering menggaruk yang berakibat bulu mereka rontok. Untuk itu Anda diharuskan agar selalu periksa kesehatan kucing anda secara berkala.

2. Ganti Makanan jika Tidak Cocok

Salah memberikan jenis makanan ke kucing juga dapat menyebabkan kerontokan pada bulu kucing. Jika terdapat hal aneh terhadap kucing Anda sewaktu diberikan makanan. Segeralah untuk mengganti jenis makanan untuk kucing anda.

3. Perawatan yang Tepat

Perawatan yang tepat pada kucing tentu dapat menghasilkan kucing yang sehat, begitu pula sebaliknya. Kucing yang sehat tentu mempunyai bulu yang bagus dan lebat. Maka sebaiknya rawatlah kucing anda sebaik mungkin secara teratur.

4. Berilah Vitamin

Vitamin juga dibutuhkan untuk dapat mencegah terjadinya kerontokan pada bulu kucing. Seperti yang akan dibahas dibawah, kucing yang sedang mengalami kerontokan bulu sangat memerlukan konsumsi lemak omega 3 dan 6 yang bagus untuk kesehatan kulit dan bulu mereka. Biotin – Vitamin B kompleks seperti biotin juga dapat membantu kesuburan dan kesehatan pada rambut kucing. Kekurangan biotin mungkin lebih rentan di rasakan oleh kucing yang berumur masih muda.Gejala kekurangan vitamin B (biotin) secara umum meliputi bulu yang mudah rontok dan hilangnya warna bulu yang normal.Vitamin kini dengan mudah didapatkan di pet shop terdekat.

baca juga :

5. Stress 

 Sama seperti halnya manusia, keadaan stress akan membuat mereka tidak bergairah dan pembulu darah yang berfungsi mengirimkan semua nutrisi ke seluruh tubuh akan macet yang berakibat bulu kucing tidak sehat dan rontok. Inilah beberapa tindakan yang harus dilakukan jika hewan kesayanganmu mengalami  kerontokan. Namun jika semakin hari kerontokan pada bulunya semakin banyak. Anda perlu mengkonsultasikannya ke dokter hewan

Sumber : www.okdogi.com , www.petshopindonesia,com