Anjing Pitbull, Karakter dan Cara Memeliharanya

Anjing Pitbull

Anjing Pitbull merupakan jenis hewan peliharaan yang cukup populer karena ciri khasnya yang cukup unik. Tubuh anjing ini cukup besar berotot, dengan kaki pendek, kepala besar, wajah gahar, sangat aktif dan tatapan yang sangat mengintimidasi.

Dengan melihat tampilannya, banyak orang yang menganggap mereka sebagai anjing galak, sangat agresif dan suka menyerang tanpa alasan yang jelas. Padahal di balik tampangnya yang ‘menyeramkan’, anjing Pitbull ternyata sangat penyayang.

Karakter Anjing Pitbull

Sebagai informasi, anjing Pitbull sebenarnya bukan ras murni, melainkan karakteristik fisik tertentu yang mirip seperti American Staffordshire Terrier, Pit campuran, dan American Pitbull Terrier. Kebanyakan jenis yang ada di Indonesia merupakan keluarga American Pitbull Terrier.

Selain itu, American Pitbull Terrier sendiri kebanyakan merupakan hasil dari kawin silang antara Bulldog dan Terrier. Kawin silang inilah yang menghasilkan karakter dan bentuk fisik yang unik.

Karakter lainnya yang cukup menonjol adalah, anjing Pitbull sangat mudah dilatih sebagai petarung. Bukan hanya karena ciri khas fisiknya, tapi juga karena sifatnya yang setia, mudah beradaptasi dan punya tanggung jawab yang sangat tinggi.

Anjing ini bisa dijadikan sebagai sahabat setia dan menyenangkan. Namun ingat, sifat utama mereka ini sangat lembut, jangan khawatir mereka akan bersikap agresif dan menyerang anjing lain demi mempertahankan wilayahnya. Anda hanya perlu melakukan penyesuaian saja.

Fakta lainnya yang wajib diketahui, anjing ini memang terlihat garang dengan rahang yang besar.

Tapi faktanya, Association of Professional Dog Trainers menyebut kekuatan gigitan anjing Pitbull masih kalah jauh dari Siberian Husky, Rottweiler, German Shepherd, Doberman, dan Great Danes.

Cara Merawat Anjing Pitbull

Jika dibandingkan dengan jenis lainnya, anjing Pitbull sebenarnya sangat mudah dilatih. Anda bahkan tidak perlu menyediakan kandang khusus, terlebih jika sudah dirawat sejak kecil atau puppy. Yang penting rutin untuk memperkenalkan dengan lingkungan dan orang-orang disekitarnya.

Selain itu, berikut merupakan trik merawat anjing pitbull agar tumbuh dengan baik, lebih bersahabat, dan bisa jadi sahabat terbaik bagi orang-orang disekitarnya.

1. Ajarkan Hal Yang Positif

Anjing Pitbull punya kekuatan yang sangat besar. Memberi hukuman berupa kurungan, dirantai atau hukuman fisik lainnya tidak akan efektif.

Anda harus mencari pendekatan lain untuk membuat mereka patuh, misalnya dengan sistem reward, clicker atau pelatihan berbasis penghargaan lainnya.

Seperti dijelaskan di atas, mereka merupakan jenis anjing yang suka belajar dan senang melakukan sebuah trik untuk mendapatkan hadiah.

2. Ajarkan Bertingkah Laku Baik pada Hewan Lain

Sama seperti jenis anjing lainnya, Pitbull sangat protektif dengan wilayahnya, setia dan bersikap melindungi.

Hal inilah yang membuat mereka tidak akan segan menyerang siapapun yang dianggap berbahaya, atau mmbahayakan orang orang yang ilinunginya.

Untuk mengatasinya, ajarkan mereka untuk fokus hanya kepada Anda, misalnya dengan mengatakan, “fokus, lihat sini”, atau kalimat perintah lainnya.

3. Perhatikan Makanan

Sebenarnya anjing Pitbull tidak rewel dalam urusan makanan. Namun Clinical Nutrition Service, menyarankan agar Anda memberikan pakan basah, seperti makanan kalengan agar mereka bisa lebih mudah saat mengunyahnya, serta kandungan airnya yang sangat tinggi.

Namun tergantung dari tujuan pelatihan Anda. Jika ingin menjadikan anjing tersebut sebagai anjing penjaga, memberi daging utuh bisa jadi pilihan agar kekuatan rahang mereka tetap terlatih

4. Ajak Bermain

Anjing Pitbull sangat aktif dan suka berlari. Maka dari itu, membiarkan mereka diam lama dalam kandang atau terus rantainya hanya akan membuat mereka stress.

Maka dari itu, penting untuk mengajaknya berjalan-jalan, setidaknya 2-3 kali dalam sehari.

Anda pun bisa mengajaknya bermain, misalnya permainan lempar tongkat, dan lainnya. cara ini akan membuat hubungan dan kepercayaan mereka lebih tinggi.

Mengenal Anjing German Shepherd atau Herder dan Cara Memeliharanya

Anjing German Shepherd atau yang dikenal dengan nama istilah herder merupakan salah satu anjing petarung yang sangat identik dengan kesetiaan, kekuatan dan agresif.

Dari sinilah istilah ‘herder’ kerap disandingkan dengan orang yang bekerja sebagai pengawal atau tenaga keamanan pribadi.

Sesuai dengan namanya, anjing ini berasal dari Jerman, kemudian banyak disebarkan ke seluruh dunia untuk berbagai keperluan, mulai dari bisnis, militer, hingga hobi.

Dikenal Cerdas, Setia dan Aktif

German Shepherd sebenarnya jenis anjing gembala. Namun karena potensinya yang sangat besar, anjing ini kemudian banyak dilatih untuk institusi kepolisian, militer dan lainnya.

Bahkan karena kemampuan penciumannya yang tajam, mereka kerap diturunkan sebagai anjing pelacak.

Meskipun begitu, anjing ini bisa diarahkan sebagai sahabat terbaik manusia. Bahkan di beberapa negara Anjing German Shepherd kerap digunakan sebagai pemandu bagi orang buta, penjaga atau pengasuh anak-anak, lansia, dan lainnya.

Selain itu, mereka terkenal sangat aktif, suka bermain, tidak kenal rasa takut, dan bersifat sangat melindungi.

Namun untuk mencapai level tersebut, Anjing German Shepherd harus melewati pelatihan yang ketat, dan dibuktikan lewat sertifikasi keahlian khusus.

Merawat Anjing German Shepherd

Meski terkenal tangguh, dan bisa dijadikan sebagai anjing penjaga yang setia, namun anjing jenis ini tergolong rentan dengan masalah kesehatan, terutama displasia pinggul, terutama di area siku.

Selain itu, anjing ini pun sangat beresiko mengalami alergi, langit-langit mulut sumbing dan lainnya.

1. Kandang Yang Memadai

Pastikan untuk menyediakan kandang yang memadai. Spesifikasi dari kandang ini tergolong ketat, mulai dari ukurannya setidaknya setara dengan 3-5 kali ukuran tubuhnya, kebersihannya yang terjamin, lokasi kandang tidak di area yang lembab, dan cukup mendapat sinar matahari.

Jika sudah mendapat sertifikat keahlian, atau terbiasa hidup bebas di area rumah, cukup sediakan saja tempat tidur khusus, lengkap dengan wadah makanan dan minumannya.

2. Perhatikan Kebutuhan Nutrisi

Hal terpenting yang wajib diperhatikan adalah kebutuhan nutrisinya. Makanan Anjing German Shepherd sebenarnya sama seperti anjing lainnya, bisa makanan kalengan, makanan kering atau biskuit anjing, atau daging segar.

Jika dibutuhkan, Anda bisa memberikan tambahan vitamin khusus. Namun untuk memastikannya, sebaiknya konsultasikan dulu dengan pelatih dan dokter hewan.

3. Olahraga Secara Teratur

Seperti dijelaskan di atas, Anjing German Shepherd merupakan jenis anjing yang cukup aktif.

Mengurungnya dalam kandung jelas bukan hal yang bijak, terlebih jika ukuran kandangnya sangat kecil dan tertutup. Mereka cukup rentan dengan stres.

Untuk melakukannya, cukup ajak mereka berjalan-jalan di pagi atau sore hari, atau mengajaknya melakukan permainan, seperti lempar tongkat, menangkap cakram, dan lainnya.

4. Mandikan Secara Teratur

Kebersihan jadi isu penting yang harus diperhatikan. Pasalnya, selain masalah kesehatan, anjing jenis ini tergolong rentan dengan masalah bulu rontok.

Makanya, jaga kebersihan tubuhnya dengan cara rutin memandikan, setidaknya 2-3 kali dalam seminggu.

Gunakan shampo, sikat giginya hingga bersih dengan menggunakan pasta gigi khusus anjing, dan bersihkan area telinganya. Jangan lupa potong atau kikir kukunya agar tidak terlalu panjang.

5. Gunakan Collar dan Leash

Saat mengajaknya berjalan-jalan di luar rumah, sebaiknya pasangkan collar dan leash, terlebih jika anjing Anda masih belum patuh sepenuhnya terhadap perintah.

Jika khawatir akan menyakiti anjing, Anda bisa menggunakan collar dan leash jenis colla yang sudah mampu mengakomodir bahu anjing.

Ini penting, mengingat anjing German Shepherd merupakan tipe pelindung yang akan berusaha melindungi tuannya saat dinilai berada dalam ancaman.

Kucing Caracal, Ciri-Ciri, Cara Merawat dan Memelihara

kucing caracal

Sebagai salah satu hewan peliharaan terpopuler di dunia, kucing telah hidup berdampingan dengan manusia sejak ribuan tahun silam.

Berbagai jenis ras kucing terus dikembang-biakkan, hingga akhirnya menghasilkan berbagai jenis kucing baru.

Salah satu jenis kucing yang belakangan ini populer dipilih sebagai hewan peliharaan adalah kucing Caracal.

Kucing ini memiliki tampilan yang cukup eksotis, dengan didominasi dengan warna coklat dan sedikit warna hitam, tampilannya cukup garang, dengan kaki belakang yang sedikit lebih panjang.

Ciri khas lainnya yang membuat Anda bisa dengan mudah jatuh cinta kepadanya adalah, ukurannya yang sangat besar, panjangnya bisa mencapai 1 meter, dengan bobot hingga 18 kg. Bisa dibilang kucing Caracal merupakan miniatur dari macan dahan.

Habitat kucing Caracal sendiri sebenarnya berasal dari Timur Tengah dan Afrika, khususnya di wilayah Selatan Sahara.

Inilah alasan kenapa kucing ini dikenal juga dengan nama kucing sahara. Mereka hidup di wilayah hutan, semi-gurun, sabana, dan wilayah kering lainnya.

Ciri Khusus Kucing Caracal

Selain ciri fisik seperti yang dijelaskan di atas, kucing Caracal atau kucing Sahara memiliki karakteristik unik lainnya, yakni bagian telinga yang besar dan lancip ke atas, dengan bagian ujungnya yang dipenuhi dengan bulu-bulu panjang. Tampilannya sangat mirip dengan tanduk tajam.

Mereka umumnya sangat liar, sehingga kucing yang ditangkap langsung dari alam akan kesulitan menyesuaikan diri dengan kondisi rumahan.

Mereka sangat sensitif, dan agresif. Dengan ukurannya yang hampir 3 kali lipat dari kucing biasa, tentu sifat agresif mereka akan merepotkan Anda.

Selain itu, mereka merupakan tipe pemburu yang sangat hebat. Maka dibutuhkan area yang cukup luar untuk bisa mengakomodir hobinya tersebut. Di alam liar, kucing sahara bahkan bisa menumbangkan kijang atau rusa berukuran kecil.

Cara Merawat Kucing Caracal

Sebelum mengetahui cara perawatannya, perlu dipahami jika yang dibahas di sini merupakan kucing yang sudah lama atau bahkan dilahirkan di penampungan hewan, bukan kucing dewasa yang langsung diambil dari alam liar.

Meski sudah terbiasa hidup di tengah-tengah manusia, namun tetap ada banyak hal yang wajib Anda perhatikan saat merawat jenis kucing eksotis ini, diantaranya:

1. Kandang

Kucing Caracal merupakan jenis kucing aktif yang tidak bisa ditempatkan dalam kandang sempit.

Maka dari itu, sebelum Anda memutuskan untuk merawat kucing jenis ini, ada baiknya untuk menyiapkan kandang dengan ukuran yang cukup besar.

Jangan lupa untuk menyiapkan pasir dan membersihkannya kotorannya secara teratur. Anda bisa menempatkan mereka dalam sebuah ruangan yang sedikit terbuka, dan disekat menggunakan kaca

2. Suhu

Sesuai dengan habitatnya, sebaiknya tempatkan mereka di kandang dengan suhu sekitar 20 derajat Celcius.

Jika memungkinkan Anda bisa membuat miniatur hutan dengan menaruh beberapa batang pohon atau kayu utuh, bebatuan, dan kolam air sebagai tempat minumnya.

Dekorasi ruangan seperti ini akan membuat mereka nyaman, tetap aktif dan tumbuh dengan baik. Sesekali ajak mereka untuk berjalan-jalan ke luar rumah.

3. Makanan

Untuk makanan, pada dasarnya sama seperti kucing kebanyakan. Jika ingin mempertahankan sifat aslinya, sebaiknya berikan mereka daging mentah atau melepas hewan hidup, seperti marmut, ayam, kelinci, atau tikus agar kemampuan berburunya bisa tetap terjaga.

Namun jika ingin menjadikan mereka murni sebagai hewan peliharaan, dan teman bermain yang baik, Anda bisa memberi makanan kucing biasa.

Anjing Siberian Husky: Sejarah, Karakter, Harga dan Cara Memeliharanya

Siberian Husky

Anjing Siberian Husky merupakan salah satu jenis anjing domestik yang cukup populer di dunia. Selain karena tampilannya yang sangat indah, hewan ini pun sangat ramah, cerdas, mudah percaya kepada orang asing dan sangat penyayang. Anjing ini bahkan aman dijadikan teman di dalam rumah.

Cerewet dan Aktif

Anjing ini tergolong sangat cerewet, mereka sangat ‘berisik’ dengan gonggongannya, menyalak, menggeram, dan lainnya, terlebih jika melihat ada orang asing di sekitar wilayahnya. Makanya mereka sangat cocok dijadikan sebagai ‘alarm rumah’.

Namun seperti dijelaskan di atas, pada dasarnya mereka ini anjing yang ramah, dan sangat jarang menyerang (kecuali dalam kondisi tertentu).

Secara fisik, Siberian Husky tergolong anjing berukuran besar, dengan warna bulu perpaduan perak, putih, hitam yang sangat indah.

Bulunya pun sangat tebal, dengan mata biru yang tajam. Tampilan mengintimidasi ini sangat kontras dengan karakter aslinya yang sangat bersahabat.

Namun karena habitat hidupnya di area yang dingin (Siberia dan wilayah bersalju), Anda harus berhati-hati dalam hal perawatan.

Mereka tidak kuat dengan cuaca panas dan lembab, sangat aktif, dan suka mengejar hewan-hewan yang lebih kecil darinya.

Cara Merawat Siberian Husky

Seperti dijelaskan di atas, anjing ini sangat aktif dan suka bekerja. Mereka sangat mudah bosan, makanya penting untuk menyediakan mainan yang dapat mengalihkan perhatiannya, tidak terlalu lama mengurungnya dalam kandang, dan sangat cocok dipelihara di area yang cukup luas.

Selain itu, berikut merupakan beberapa cara merawat anjing Siberian Husky agar tumbuh maksimal, sehat dan dapat menjadi sahabat terbaik bagi Anda dan keluarga.

1. Ajak Berjalan-jalan

Penting untuk mengajaknya berjalan-jalan, setidaknya 30-60 menit per hari. Sesekali Anda pun bisa mengajaknya jogging, atau bermain yang melibatkan aktivitas fisik.

Jika dia merasa bosan, siapkan telinga Anda untuk mendengarkan lolongannya yang cukup bising.

Beberapa permainan seperti menangkap bola, tongkat atau cakram bisa jadi pilihan utama untuk membuatnya tetap aktif dan ceria.

2. Harus Terus Diawasi

Si Srigala rumaha ini memang sedikit manja. Mereka tidak boleh lepas dari pengawasan pemiliknya, terutama jika berada di luar rumah.

Nalurinya sebagai pemburu kerap muncul saat melihat hewan-hewan yang berukuran kecil, seperti kelinci, tikus dan lainnya.

Maka dari itu, penting untuk membesarkannya di area atau rumah yang cukup luas, minimalkan penggunaan hiasan pecah belah, dan pastikan rumah bebas tikus atau binatang kecil lainnya.

3. Perhatikan Makanan nya

Sama seperti jenis anjing lainnya, Siberian Husky sangat rentan dengan penyakit mata dan displasia pinggul.

Namun jika dibandingkan dengan jenis anjing lainnya, mereka tergolong jauh lebih sehat dan hanya membutuhkan perawatan standar, seperti makanan sehat, dan lainnya.

Untuk makanannya, Anda hanya perlu memberikan makanan kalengan atau biskuit anjing. Jangan lupa sediakan minuman agar kebutuhan cairannya tercukupi.

4. Perawatan Bulu

Dibalik bulunya yang terlihat indah, ada resiko perawatan yang harus Anda perhatikan. Pastikan untuk selalu memandikannya, setidaknya 3 kali dalam seminggu.

Gunakan shampo khusus, dan berikan juga multivitamin agar sehat dan bulunya tidak mudah rontok.

Anda juga bisa menyisir bulunya agar bulu yang rontok tidak mengotori furniture dalam rumah. Anda bisa menggunakan sisir grooming.

5. Potong Kuku dan Bersihkan Giginya

Kuku anjing Siberian Husky tergolong sangat cepat tumbuh, terlebih jika kebutuhan nutrisinya tercukupi.

Maka dari itu, lakukan perawatan rutin dengan memotong dan mengikirnya. Jangan lupa jaga juga kebersihan giginya dengan menggosok gigi setiap memandikannya.

Selain itu, jangan lupa untuk membersihkan bagian telinganya dengan menggunakan cotton bud atau kapas yang sudah dilapisi dengan baby oil.

Mainan Untuk Kucing

mainan kucing

Kucing merupakan salah satu hewan peliharaan yang cukup aktif. Mereka sangat suka bermain, terutama saat ditemani oleh pemiliknya. Tingkahnya yang menggemaskan, membuat siapapun akan senang berada di dekatnya.

Nah buat kamu yang ingin melihat mereka tumbuh dengan ceria, berikut merupakan beberapa mainan yang direkomendasikan untuk dihadiahkan kepada kucing kesayangan.

5×1 Trixie

5×1 Trixie merupakan mainan yang memungkinkan kucing melakukan 5 aktivitas dalam satu waktu secara bersamaan. Tidak hanya membuat kucing bersenang-senang, mainan ini pun sangat efektif untuk menstimulasi perkembangan mental dan fisik kucing.

Dengan 5×1 Trixie, kucing akan lebih aktif dan fokus saat bermain (memburu makanan). Panca indra mereka pun akan dilatih, mulai dari cakar, lidah, indera penciuman, hingga penglihatan. Semuanya distimulasi dalam satu waktu.

Manfaat lainnya, 5×1 Trixie membuat kucing bisa mengembangkan insting berburunya. Pasalnya, permainan ini akan membuat kucing mendapat makanan dengan cara yang tidak mudah.

Smartcat Mouse Hole

Mainan ini memungkinkan kucing bisa bermain sendiri, tanpa harus ditemani pemiliknya. Sangat cocok digunakan agar mereka tetap asyik bermain saat ditinggalkan pergi, atau ketika Anda butuh istirahat, sementara kucing kesayangan masih ingin bermain.

Mainan ini terbuat dari papan yang didalamnya dipenuh dengan lubang. Anda bisa menyembunyikan mainan kesayangan si kucing, seperti mainan tikus atau bola mini. Setelah itu, biarkan kucing menemukan dan menangkap mainan tersebut dari dalam Smartcat Mouse Hole.

Smartcat Mouse Hole sangat cocok digunakan untuk memuaskan insting berburu mereka, sekaligus menjaga kucing tetap aktif dan fokus.

Cat Dancer

Sebenarnya ini merupakan mainan klasik yang sangat disukai kucing. Cat Dancer dilengkapi dengan pita warna-warni yang terikat pada sebuah tongkat kecil. Cara memainkan Cat Dancer sangat mudah, Anda tinggal menggerak-gerakan tali tersebut agar dikejar si kucing.

Jika Anda ingin bersantai, cukup pegang Cat Dancer dan biarkan si kucing menarik-narik dan memainkan tali tersebut. Bagian pegangannya yang elastis, akan membuatnya selalu tergoda untuk menerkam dan memainkan mainan simple ini.

Cat Dancer sangat cocok digunakan untuk melatih fisik, indera penglihatan dan insting berburu kucing. Mainan ini pun akan membuat kucing selalu waspada saat menghadapi lawan.

Bola Benang

Mainan bola benang selalu menyenangkan untuk dimainkan. Sesuai dengan namanya, mainan ini terbuat dari benang yang digulung hingga menyerupai bola. Dalam beberapa versi, ada juga mainan yang berbentuk bola kain yang didalamnya terdapat bunyi-bunyian.

Mainan ini sangat cocok untuk mengembangkan insting berburu, sekaligus melatih kekuatan fisiknya. Yang paling penting, mainan ini aman bagi kucing.

Kenapa Harus Memberikan Mainan Pada Kucing?

Secara alami kucing merupakan hewan aktif yang senang bergerak demi melatih insting berburu mereka. Selain menjaga kebugaran kucing, mainan pun diberikan untuk menjaga agar kucing tidak stres, dan mencegah munculnya sifat destruktif hewan.

Selain itu, berikut merupakan beberapa manfaat memberikan mainan pada kucing kesayangan.

  1. Memberikan waktu me-time kepada hewan peliharaan untuk bermain sesuai keinginan.
  2. Mengikis sifat dependensi terhadap hewan peliharaan.
  3. Menyehatkan karena selama bermain, insting alami kucing akan terus dilatih.
  4. Memperlancar sistem pencernaan bagi kucing
  5. Mencegah stress pada kucing.

Ingat, selain diberi makanan dan tempat tinggal terbaik, kucing pun butuh bermain dan sentuhan dari pemiliknya. Dengan begitu, kucing peliharaan akan tumbuh lebih sehat dan ceria.

Masalah Anjing Tidak Mau Makan

anjing-mogok-makan

Siapa sih yang tidak panik saat anjing peliharaannya tidak mau makan. Dari gangguan makan ini, akan timbul masalah lainnya, mulai dari anjing yang tidak selincah biasanya, sistem kekebalan tubuhnya menurun dan dia pun jadi mudah sakit.

Kenapa anjing tidak mau makan? Berikut merupakan beberapa masalah yang mungkin terjadi ketika anjing peliharaan Anda tidak mau makan.

Gangguan Mulut

Sama seperti manusia, anjing bisa mengalami gangguan mulut, seperti sariawan, infeksi jaringan mulut, dan lainnya. Kondisi ini bisa menyebabkan anjing kehilangan nafsu makan, bahkan tidak mau makan sama-sekali meski dihidangkan makanan kesukaannya.

Periodontal merupakan gangguan mulut yang cukup sering menyerang anjing. Penyakit ini disebabkan oleh peradangan dan hilangnya struktur pendukung dalam gigi. Periodontal ini sangat menyakitkan, dan harus diatasi secepat mungkin.

Untuk mengatasi periodontal, dokter hewan biasanya akan meresepkan antibiotik untuk mengurangi peradangan, atau membersihkan gigi anjing dengan menggunakan metode root planing. Dalam kondisi lanjutan, masalah ini hanya bisa dituntaskan dengan jalur operasi.

Tukak Lambung

Tukak lambung atau dikenal juga dengan radang lambung, merupakan luka yang muncul di sebagian atau seluruh dinding lambung. Hal ini umumnya disebabkan karena terkikisnya lapisan dinding lambung, dan menyebabkan rasa sakit saat anjing peliharaan Anda makan.

Kondisi ini biasanya ditandai dengan perut anjing yang terlihat membengkak dan kembung, diare, gangguan pernafasan, hingga sering keluar gas.

Tukak lambung tidak bisa dibiarkan. Selain dapat menurunkan nafsu makan, luka pada lambung bisa menyebabkan pendarahan internal yang cukup hebat. Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikannya obat anti kembung atau dimethicone atau zinc acetate.

Enteritis

Enteritis merupakan salah satu masalah yang membuat nafsu makan anjing menurun. Selain itu, radang usus kronis ini biasanya diikuti dengan diare. Dalam beberapa kondisi, diare ini akan diikuti dengan pendarahan, tergantung dari tingkat keparahan enteritis yang diderita anjing.

Gejala lainnya, Anda mungkin akan menemukan feses yang masih menempel di daerah sekitar anus, paha dan ekor, terkadang diikuti dengan demam dan denyut jantung yang tidak beraturan.

Untuk mengatasinya, Anda bisa memberikan antibiotik spektrum luas, dan multivitamin untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh anjing. Jika dibutuhkan, Anda bisa memberikan cairan infus sebagai pengganti cairan tubuh yang hilang akibat dehidrasi.

Konstipasi Usus

Anjing bisa mengalami konstipasi usus atau sembelit. Penumpukan tinja dalam usus akan membuat perut anjing terasa penuh dan membuat nafsu makannya hilang. Kondisi ini ditandai dengan frekuensi buang air besar anjing yang lambat, hingga perubahan perilaku seperti gelisah dan lainnya.

Secara fisik, sembelit bisa dikenali dengan bentuk perut bagian bawah anjing membesar, sering mengejan-ngejan namun tidak ada kotoran yang keluar, atau jika keluar akan butuh waktu lama dengan bentuk feses yang terlihat lebih gelap dan keras.

Untuk mengatasi masalah ini, Anda bisa memberikan obat pencahar yang dimasukkan ke dubur anjing atau obat oral. Jangan lupa, dorong anjing untuk mengkonsumsi air putih yang banyak.

Pankreatitis

Pankreatitis merupakan penyakit peradangan yang terjadi pada pankreas anjing. Gejala penyakit dapat dilihat dari perilaku anjing yang cenderung lebih pasif, mengalami penurunan nafsu makan ekstrim, dan tubuh anjing terlihat kurus karena kekurangan nutrisi.

Untuk mengatasi masalah ini, sebaiknya segera periksakan anjing Anda ke dokter hewan untuk mendapatkan pengobatan sesuai dengan tingkat keparahan pankreatitis yang dideritanya.

Kenapa Bulu Kucing Sering Rontok

ilustrasi-bulu-kucing-rontok

Bulu kucing yang rontok memang sangat menyebalkan karena membuat seisi rumah terlihat kotor. Tidak hanya itu, bulu mereka yang rontok pun cukup mengkhawatirkan karena kucing yang awalnya terlihat sangat cantik, jadi terlihat kurang menarik. Bahkan cenderung mengerikan.

Kenapa sih sih bulu kucing sering rontok? Berikut merupakan beberapa penyebabnya.

Masuk Periode Rontok

Jika Anda sudah memberi perhatian dengan memberikan makanan terbaik, kucing selalu bermain dengan riang, dan selalu dimandikan secara berkala, tapi bulunya masih tetap saja rontok. Jangan khawatir, mungkin kucing kesayangan Anda sedang dalam periode rontok.

Biasanya, kucing akan mengalami periode rontok ini setahun sekali. Setelah itu, bulunya akan tumbuh kembali jadi lebih lembut dan indah. Untuk kucing betina, umumnya mereka akan mengalami masa rontok bulu saat musim kawin, atau ketika hamil.

Kekurangan Nutrisi

Bulu kucing biasanya akan rontok ketika kekurangan vitamin A, E dan Protein. Umumnya, masalah kurang gizi ini terjadi pada kucing rumahan yang asupan gizinya tidak diperhatikan, misalnya memberi pakan yang terlalu banyak campuran tepungnya, atau malah hanya diberi nasi saja.

Jelas kekurangan nutrisi akan membuat kesehatan kulitnya terganggu, dan ini akan menyebabkan bulunya rontok. Sebagai catatan, kucing merupakan hewan karnivora. Jadi pastikan makanan yang diberikan merupakan makanan khusus kucing.

Kelebihan Vitamin

Untuk memastikan kesehatannya, pemilik kucing akan memberi vitamin tambahan, dengan harapan bulu kucing akan tumbuh lebat, dan tubuhnya jadi lebih sehat. Tapi hati-hati, kelebihan vitamin justru bisa membuat kulit kucing jadi kering, mengelupas, berkerak dan bulunya mudah rontok.

Agar tumbuh maksimal dengan bulu yang sehat, berikan vitamin seperlunya saja. Jika Anda sudah memberi makanan dengan kandungan nutrisi lengkap, atau sudah diperkaya dengan vitamin A, dan E, pemberian vitamin tambahan sebenarnya tidak dibutuhkan lagi.

Salah Pilih Shampo

Memandikan kucing secara rutin merupakan hal yang wajib dilakukan untuk menjaga kebersihan bulu dan kulitnya, sekaligus merangsang pertumbuhan bulu agar lebih lebat dan lembut. Namun hati-hati, jangan sampai salah memilih produk mandi bagi kucing.

Salah menggunakan produk mandi, seperti shampo akan membuat bulu kucing mudah rontok. Maka dari itu, jika kucing kesayangan Anda sudah cocok dengan satu merk shampo, jangan coba-coba gunakan produk mandi merk lainnya.

Alergi

Terkadang masalah alergi bisa menyebabkan bulu kucing rontok. Meski hingga kini belum dipastikan apa penyebab utama pemicu alergi pada kucing, namun dugaan sementara kondisi ini disebabkan karena obat yang dikonsumsi si kucing tidak cocok, atau pemberian vaksin yang kurang tepat.

Tidak hanya itu, alergi pun bisa disebabkan karena adanya parasit, atau berasal dari makanan kucing yang tidak cocok. Jika sudah begini, solusi terbaik adalah, membawanya ke dokter hewan.

Kutu dan Pinjal

Kutu dan pinjal merupakan dua masalah serius yang kerap menyerang kucing, terutama jenis kucing berbulu lebat. Kutu dan pinjal akan menyerap nutrisi dari tubuh kucing lewat kulit. Kondisi inilah yang membuat bulu kucing jadi mudah rontok, bahkan timbul borok.

Untuk mengatasinya, Anda bisa membeli shampo khusus untuk mengatasi kutu, menggunakan sisir khusus untuk membasmi kutu, hingga memberikan Vaksin Ivermectin. Namun khusus untuk pemberian vaksin anti-kutu, sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter hewan.

Jenis Kucing Peliharaan

kucing-rusia-blue

Kucing merupakan hewan peliharaan favorit dan populer bagi masyarakat Indonesia sehingga tak heran jika banyak orang Indonesia yang hobi dengan binatang lucu nan menggemaskan yang satu ini. Dari sekian banyak jenis kucing yang berada di Indonesia, kebanyakan dari kita lebih memilih untuk memelihara jenis kucing ras ketimbang mengadopsi kucing lokal.

Berikut merupakan beberapa jenis kucing yang cukup populer dan sering dijadikan sebagai hewan peliharaan di Indonesia.

Kucing Persia

Kucing Persia merupakan salah satu jenis kucing yang cukup populer. Ciri khas utamanya adalah, tubuh kucing persia cukup bongsor dengan bulu yang lebat dan hidung pesek. Karakternya sendiri cukup pemalas, namun sangat menggemaskan.

Kucing persia terdiri dari beberapa jenis, mulai dari Flatnose, Peaknose, Persia Medium, dan Eksotis Short Hair. Semua jenis kucing persia tersebut merupakan kawin silang dari jenis kucing lainnya untuk didapat ciri khas yang lebih unik.

Kucing Anggora

Kucing anggora atau dikenal sebagai kucing Ankara, merupakan jenis kucing ras tertua di dunia yang berasal dari Turki. Ciri khas dari kucing ini adalah, bulu yang indah, lebat, tubuh ramping, berotot, dengan kepala berbentuk segitiga.

Kucing ini termasuk jenis kucing yang senang berinteraksi dengan manusia. Berbeda dengan kucing persia yang cenderung pemalas, kucing anggora cukup aktif dan energik. Selain itu, kucing ini pun sangat cerdas dan penurut, sehingga mudah dilatih oleh pemiliknya.

Kucing Maine Coon

Maine coon merupakan salah satu jenis kucing berbulu panjang yang berasal dari daerah Maine, Amerika, dan merupakan salah satu jenis kucing ras tertua di dunia. Kucing Maine Coon merupakan persilangan dari kucing lokal dan rakun alias racoon.

Kucing jenis ini sangat aktif dan gemar bermain bersama pemiliknya. Selain itu, sifatnya yang mudah beradaptasi, membuat maine coon jadi pilihan terbaik hewan peliharaan di Indonesia. Perawatan kucing maine coon sendiri sangat mudah, sama seperti jenis kucing berbulu lebat lainnya.

Kucing Russian Blue

Sesuai dengan namanya, Kucing Russian Blue merupakan jenis kucing ras yang berasal dari Rusia. Bulu berwarna biru perak, dengan bulunya yang pendek dan mata berwarna hijau merupakan ciri khas utamanya. Meski bulunya pendek, bulu Kucing Russian Blue ini sangat lembut saat disentuh.

Karakter Kucing Russian Blue ini sangat lembut, dan punya rasa ingin tahu yang tinggi. Namun disamping itu, kucing ini ternyata punya sifat pemalu, terutama terhadap orang asing. Mereka akan bersembunyi saat bertemu dengan orang yang belum dikenalnya.

Kucing Siamese

Kucing Siamese atau dikenal juga dengan nama kucing siam, merupakan salah satu jenis kucing unik dengan mata biru dan pola bulu yang cukup seragam, yakni bulu putih dengan variasi warna coklat gelap. Jenis ini merupakan ras kucing oriental yang berasal dari Siam, Thailand.

Kucing siam merupakan jenis kucing yang keras kepala dan sulit ditinggal sendirian. Namun jika sudah terlatih, kucing siam bisa dengan mudah berbaur dengan penghuni rumah lainnya, bisa jadi predator bagi hama rumahan dan sangat mudah perawatannya.

Kucing Scottish Fold

Kucing scottish fold merupakan jenis kucing unik dengan ciri khas telinga terlipat, bentuk kepala bulat, dan mata yang terbuka lebar. Scottish fold punya leher yang sangat pendek, sehingga terlihat sangat menggemaskan dengan bentuk badan yang cukup gemuk.

Bulunya kucing ini tidak terlalu panjang dan sangat mudah perawatannya. Selain itu, sifatnya yang mudah bergaul membuat kucing ini sangat mudah diterima oleh seluruh penghuni rumah. Namun sayang, harga kucing ini tergolong mahal.

Perlu diingat, apapun jenis kucing yang Anda miliki, mereka merupakan makhluk hidup yang butuh dirawat dan diberi kasih sayang. Maka dari itu, rawat mereka dengan baik dan penuh tanggung jawab.

Ciri-ciri Anjing yang Sehat

ciri-anjing-sehat

Cukup sulit memprediksi anjing kesayangan kita dalam kondisi sehat atau sakit. Namun bukan berarti tidak ada cara untuk melakukannya. Kondisi kesehatan anjing kesayangan bisa dilihat dari bagaimana sikapnya, apakah terlihat riang, senang bermain atau murung.

Selain itu, anjing yang sehat pun cenderung makan dengan lahap dan frekuensi buang air besarnya normal. Berikut merupakan beberapa tanda anjing peliharaan kita dalam kondisi sehat.

Anjing Lincah dan Suka Bermain

Anjing umumnya suka bermain. Mereka akan sangat antusias saat didekati pemiliknya, atau orang yang dikenalnya. Makanya, ketika ada hal buruk yang menimpanya, misalnya sakit atau stres, akan ada gestur yang memperlihatkan dirinya dalam kondisi tidak baik-baik saja.

Cobalah untuk mendekatinya dan lihat reaksinya. Jika sedang tidur, coba bangunkan secara perlahan dengan menggoyang-goyangkan tubuhnya, kemudian lihat reaksinya. Jika langsung terlihat ceria dan mengajak Anda bermain, dapat dipastikan dia dalam kondisi baik-baik saja.

Sebaliknya, jika terlihat murung dan tidak bersemangat untuk bermain, mungkin anjing kesayangan Anda dalam kondisi sakit. Ajak ke dokter hewan terdekat untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Makannya Lahap

Waktu makan merupakan saat yang paling menyenangkan bagi anjing peliharaan. Tidak hanya karena mereka bisa melepaskan rasa laparnya, di momen ini mereka pun akan merasakan langsung kasih sayang yang diberikan oleh sang pemilik.

Dalam kondisi sehat, anjing peliharaan akan terlihat antusias, dan lahap saat makan. Mereka pun akan mengelilingi Anda ketika makanan dibawa mendekat. Ini merupakan gestur yang menunjukkan jika anjing kesayangan Anda sudah tidak sabar menunggu makanan disajikan

Kondisi sebaliknya akan terlihat saat anjing sakit. Mereka mungkin akan bangkit dan menuju tempat makan, tapi tidak terlalu bersemangat, bahkan terlihat ogah-ogahan.

Gigi Bersih dan Bulu Yang Cerah

Anjing yang sehat cenderung punya gigi yang bersih dan bebas dari karang gigi. Ini penting, kebersihan gigi merupakan cerminan dari kondisi sistem pencernaannya. Jika sistem pencernaannya baik, otomatis kesehatan anjing pun dalam kondisi baik-baik saja.

Selain gigi yang bersih, bulu anjing yang sehat pun akan terlihat mengkilat. Hal ini berbeda dengan anjing yang sedang sakit atau dalam kondisi stres, bulu mereka umumnya akan mudah rontok, dan terlihat sangat kusam meski baru selesai dimandikan.

Kedua tanda tersebut harus benar-benar diperhatikan. Penanganan yang cepat dan tepat akan membuat kesehatan anjing Anda selalu terjamin.

Suhu Tubuh, Bulu dan Berat Badan

Penting untuk memperlihatkan status fisiologis normal pada anjing. Salah satunya suhu badan harus berada diantara 37.4-39.2 derajat celcius. Jika lebih atau kurang dari suhu tersebut, bisa diduga anjing Anda dalam kondisi yang kurang baik.

Selain itu, frekuensi bernapas anjing pun bisa jadi indikator kuat kesehatannya. Normalnya, anjing bernafas 24-42 kali hembusan per menit. Namun jika suhu badannya sudah melebihi atau kurang dari batas normal, umumnya frekuensi nafasnya pun tidak akan sesuai angka rata-rata tersebut.

Selain suhu tubuh dan frekuensi bernafas, berat badan ideal anjing pun perlu diperhatikan. Untuk mengukurnya, Anda hanya perlu memegang area tulang rusuk anjing. Jika berat badannya normal, tulang rusuk tidak akan terlihat, tetap ketika dipegang tulang rusuknya masih terasa.

Jika Anda melihat gejala-gejala yang tidak diinginkan, segera bawa ke dokter hewan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut. Selalu berikan nutrisi yang dibutuhkan agar Anjing kesayangan Anda tumbuh sehat dan sistem kekebalan tubuhnya tetap terjaga.

Tips Memelihara Kucing Yang Baik

kucing peliharaan

Kucing merupakan salah satu hewan rumahan yang banyak dipelihara karena tingkahnya yang menggemaskan. Selain itu, kucing pun sangat mudah dirawat. Untuk kucing yang sudah terlatih, Anda bahkan bisa membiarkannya bebas berkeliaran di dalam rumah.

Namun meskipun begitu, kucing tetaplah hewan yang harus dirawat agar sehat dan tumbuh maksimal. Berikut merupakan tips memelihara kucing di rumah.

Jangan Asal Makanan, Kucing Juga Butuh Nutrisi!

Ini yang kerap dilupakan banyak orang. Mereka beranggapan kucing bisa memakan segalanya, termasuk nasi dan makanan lainnya yang biasa dikonsumsi manusia. Padahal faktanya, kucing adalah karnivora alami yang harus mendapat asupan nutrisi terbaik.

Beberapa mineral penting yang sebaiknya terkandung dalam makanan kucing, adalah, kalsium, zat besi, kalium, fosfor, mangan dan magnesium. Mineral-mineral tersebut berperan penting dalam pembentukan enzim, memaksimalkan sirkulasi oksigen, dan menjaga keseimbangan pH kucing.

Selain itu, kucing pun butuh vitamin untuk memaksimalkan pertumbuhan dan menjaga metabolisme tubuhnya. Beberapa vitamin tersebut diantaranya, vitamin A, B kompleks, C, D, E, dan K. Jangan lupa, berikan juga asupan air yang cukup agar tidak dehidrasi. Selain vitamin untuk pertumbuhan, vitamin bulu kucing juga perlu dipertimbangkan agar kesehatan dan kebersihan bulunya selalu terjaga.

Penting untuk diketahui, kucing yang terlalu banyak mengkonsumsi makanan non-karnivora, seperti nasi, sayuran dan lainnya, akan menderita masalah pencernaan. Salah satu tandanya adalah, kotoran lembek dan lebih berbau.

Sikat Bulunya Secara Teratur

Anda pasti sering melihat kucing menjilati tubuhnya sendiri kan? Selain untuk membersihkan badan, aktivitas tersebut ternyata berfungsi untuk mengangkat bulu-bulu kucing yang rontok, mengangkat bakteri, kotoran dan kutu yang mungkin ada dalam tubuhnya.

Meski si kucing bisa melakukannya sendiri, sangat disarankan Anda ikut membantu aktivitas kucing tersebut dengan menyikat bulunya secara teratur. Jangan lupa, gunakan sikat khusus untuk bulu kucing, atau Anda juga bisa menggunakan sikat yang berbentuk sarung tangan.

Anda sangat disarankan untuk menyikat bulu kucing, minimal sehari sekali. Terlebih jika kucing yang Anda miliki merupakan jenis kucing berbulu lebat dan panjang, seperti kucing persia, dan jenis lainnya. Perawatannya harus dilakukan secara ekstra ketat!

Kucing yang bulunya sering disikat, akan punya bulu yang tebal, rapi dan lembut. Selain itu, mereka pun lebih sehat dan Anda pun tidak akan segan untuk membiarkannya bermain di dalam rumah, termasuk ikut ‘numpang’ tidur di kamar.

Ajarkan Aktivitas Harian

Kucing merupakan hewan yang cerdas dan mandiri. Tapi untuk bisa mengerti apa yang Anda inginkan, mereka harus diajari secara telaten. Misalnya, membiasakan makanan hanya di satu tempat, dengan menggunakan wadah makanan khusus.

Dengan cara ini, si kucing tidak akan berani memakan makanan yang berada di luar. Jika mereka menemukan makanan di luar, si kucing pasti akan membawanya ke rumah untuk dimakan di wadah tersebut. Dengan demikian, Anda bisa mengontrol makanan apa saja yang dikonsumsinya.

Selain itu, aktivitas buang air pun harus diajarkan sejak dini. Sediakan pasir khusus dalam wadah khusus (litter box) dan simpan di tempat yang ‘aman’. Misalnya, Anda bisa menyimpannya di halaman belakang yang terlindung dari hujan, atau di tempat lainnya.

Meski Anda kerap membiarkannya tidur di kamar atau bahkan di sofat, tapi sangat disarankan untuk memberikan tempat tidur khusus untuknya.

Ajak Bermain dan Jalan-jalan Keluar Rumah

Berikan perhatian agar si kucing merasa nyaman berada di dekat Anda. Ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk memberi perhatian khusus kepadanya, misal dengan mengajaknya bermain, sering memangku dan membelainya.

Di waktu senggang, tidak ada salahnya Anda membawa kucing kesayangan berjalan-jalan ke luar rumah, atau mengajaknya bermain di taman. Jangan ragu untuk memberikan ‘mainan kucing’ agar mereka lebih lincah dan aktif bergerak. Ingat, kucing gemuk seperti Garfield itu nggak baik!

Sering berinteraksi dan mendapat perhatian berlebih, akan membuat kucing lebih ramah terhadap manusia. Mereka pun tidak akan stres, dan pertumbuhannya lebih optimal.

Mandikan dan Jaga Kebersihan Kandangnya

Selain menyikat bulu kucing secara teratur, Anda pun wajib memandikannya, minimal sekali dalam seminggu. Tentu memandikan kucing harus dilakukan secara hati-hati, dan menyeluruh, termasuk membersihkan telinga kucing menggunakan cotton bud atau kapas.

Jika kucing Anda ditempatkan dalam kandang khusus, pastikan kandang tersebut tetap kering dan terjaga kebersihannya. Jangan biarkan ada sisa makanan, apalagi sisa pup atau air kencing, dan hal lainnya yang bisa membuat kondisi kandang terlihat jorok.

Sebulan sekali sebaiknya bawa kucing Anda ke salon khusus hewan peliharaan untuk mendapat treatment khusus, termasuk membersihkan kuku, taring, memberikan shampo kucing dan lainnya. Jika si kucing memperlihatkan gelagat aneh, seperti murung atau jadi lebih agresif, segera hubungi dokter hewan.

Ingat, kucing (apapun jenisnya dan berapapun harganya) bukan sekedar hewan peliharaan. Mereka adalah sahabat, sekaligus bagian dari keluarga kita. Jadi perlakukan mereka dengan baik!